Jakarta, Gatra.com – Country Director PT Cordlife Persada, Retno Suprihatin, mengatakan, lebih dari 80 penyakit berat seperti leukemia, talasemia, dan multiple myeloma dapat diobati dengan sel punca.
“Lebih dari 60.000 transplantasi telah dilakukan di seluruh dunia menggunakan sel punca yang berasal dari darah tali pusat,” katanya dalam keterangan pers diterima pada Sabtu, (22/6).
Karena itu, lanjut Retno, penyimpanan darah tali pusat ini sangat penting bagi kesehatan individu di masa depan. Sel punca (stem cell) merupakan sel hidup yang digunakan untuk tranplantasi.
Terkait penyimpanan darah tali pusat, lanjut Retno, laboratorium PT Cordlife Persada konsisten memenuhi standar internasional. Selama 3 kali berturut-turut, PT Cordlife Persada mendapatkan akreditasi dari Associaton for the Advancement of Blood & Biotherapies atau AABB.
Sampai saat ini, PT Cordlife Persada merupakan satu-satunya laboratorium penyimpanan darah tali pusat di Indonesia yang memiliki akreditasi AABB. AABB merupakan sebuah organisasi non-profit yang melakukan audit operasional terhadap bank penyimpanan darah tali pusat hampir di seluruh dunia, dan merupakan standar sertifikasi tertinggi di industri bank darah.
“PT Cordlife Persada merupakan perusahaan terpercaya untuk menyimpan umbilical cord blood stem cells (sel punca darah tali pusat) dan sudah beroperasi selama 21 tahun di Indonesia,” ujarnya.
Retno mengatakan, pihaknya berkomitmen memberikan layanan terbaik dan edukasi terkait pentingnya penyimpanan darah tali pusat. Penyimpanan darah tali pusat ini penting bagi kesehatan individu di masa depan, di mana sel punca (stem cell) merupakan sel hidup yang digunakan untuk tranplantasi.
Sel punca dapat disimpan tanpa batas waktu jika penyimpanan dilakukan dengan benar, dan dapat digunakan kapanpun dibutuhkan. Sel punca adalah jenis sel khusus yang memiliki dua sifat penting, yaitu mampu memperbanyak dan memperbarui diri dan mampu berkembang menjadi sel dewasa yang melakukan hal berbeda (sesuai yang dibutuhkan).
Ia menjelaskan, khususnya di dalam darah tali pusat mengandung sel punca pembentuk darah yang memiliki kemampuan untuk berubah menjadi sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit.
“Kelebihan sel punca darah tali pusat lainnya adalah karena darah tali pusat memiliki sel punca paling muda dibandingkan dengan sumber sel punca lain seperti sumsum tulang, dan darah tepi,” katanya.
Ia melanjutkan, karena diambil dari bayi yang baru lahir, sel punca dari tali pusat memiliki kualitas yang baik dan paling baru. Sedangkan jika diambil dari orang dewasa, kualitasnya mengikuti usia dan gaya hidup orang tersebut.
Sementara itu, Lab Manager PT Cordlife Persada, Dwi Astuti Handayani, mengatakan, dalam melakukan pemrosesan, pihaknya selalu menjaga agar semua langkah yang dilakukan sejalan dengan rekomendasi dari AABB dan juga, tentu saja dari Kemenkes RI.
“Pemrosesan dilaksanakan di biosafety cabinet yang berada di dalam ruang steril,” ujarnya.
Dalam hal pemantauan suhu, kata dia, pihaknya menggunakan sistem monitoring ganda yang terdiri dari sistem peringatan otomatis serta pemeriksaan manual berkala yang dilakukan oleh tim laboratorium kami. Selain itu, pihaknya juga menggunakan sistem sensor untuk memantau suhu, kelembapan dan tekanan, secara terus-menerus dan memberikan laporan secara real-time.
Cordlife menggunakan kantong penyimpanan terbuat dari bahan khusus yang telah mendapat persetujuan dari FDA AS dan dirancang untuk menahan suhu kriogenik pada suhu optimal di bawah -150°C.
Kantong terbagi menjadi dua segmen untuk memberikan keamanan dan jaminan bahwa pengujian produk tambahan dilakukan pada unit terkait. Hal ini juga untuk memungkinkan dilakukannya pengujian tambahan sampel jika diperlukan di masa mendatang, atau untuk pengujian viabilitas sebelum transplantasi.
Dwi menambahkan, Cordlife juga menggunakan sistem penyimpanan nitrogen cair fase-uap untuk kriopreservasi sel punca jangka panjang. Penyimpanan fase uap dapat beroperasi tanpa pasokan listrik sehingga aman dari kemungkinan kerusakan karena pemadaman listrik. Metode penyimpanan ini juga umum digunakan oleh bank darah tali pusat lainnya di negara lain.
“Pemantauan suhu menjadi suatu yang penting untuk memastikan bahwa tangki penyimpanan berada pada batas pengoperasian yang optimal untuk menjaga kualitas darah tali pusat yang ada di dalamnya,” kata Dwi.
Dalam beberapa waktu terakhir ini, mungkin masyarakat mendengar kabar mengenai kondisi yang terjadi di Laboratorium Cordlife Singapura terkait dengan perubahan temperatur pada tangki penyimpanan kriogenik di sana.
Menurut Retno, tentu saja, PT Cordlife Persada sangat menyesali insiden yang terjadi. Meskipun berada pada induk perusahaan yang sama, namun operasional PT Cordlife Persada di Indonesia terpisah dengan operasional Cordlife Singapura dan negara-negara lainnya.
“Kami ingin menyampaikan kepada semua orang tua yang menyimpan darah tali pusat buah hatinya di laboratorium Cordlife Persada bahwa unit darah tali pusat yang tersimpan di fasilitas laboratorium di Cordlife Indonesia dalam keadaan baik dan sangat aman,” ujarnya.
Menurut Retno, PT Cordlife Persada senantiasa pada komitmennya awal untuk menjaga kualitas dan profesionalitas dalam layanan kesehatan ini. “Kami pastikan bahwa insiden yang terjadi di Cordlife Singapura tidak berdampak pada integritas atau operasional PT Cordlife Persada Indonesia.
Vibrie, salah satu orang tua yang menyimpan darah tali pusat buah hatinya di Cordlife sejak tahun 2019 mengatakan, pertama kali mengetahui tentang penyimpanan darah tali pusat yaitu saat hadir di sebuah pameran ibu dan anak.
“Saya mendapat penjelasan dari tim Cordlife kalau darah tali pusat dapat membantu dalam terapi lebih dari 80 jenis penyakit,” ujarnya.
Saat itu, Vibrie masih belum memutuskan. Akhirnya ia berkonsultasi dengan dokter kandungan dan juga mencari informasi secara online. Ternyata di luar negeri sudah banyak orang tua yang menyimpan darah tali pusatnya dan sudah banyak juga terapi yang dilakukan menggunakan sel punca darah tali pusat.
“Akhirnya, setelah berdiskusi juga dengan suami dan keluarga, kami memutuskan untuk menyimpan darah tali pusat buah hati kami yang kedua di Cordlife,” katanya.
Vibrie menyampaikan, bagi orang tua baru untuk lebih aware dan memperbanyak informasi tentang kelebihan sel punca darah tali pusat ini, sehingga ke depannya kita sudah memiliki solusi bagi penyakit yang mungkin akan muncul khususnya di keluarga kita sendiri.