Jakarta, Gatra.com – Sejumlah 86% perusahaan global menyebut bahwa streaming data merupakan prioritas strategis atau penting dalam investasi pada teknologi informasi (TI) untuk tahun ini.
Data ini merupakah hasil survei yang dilakukan perusahaan pelopor streaming data, Confluent, Inc (NASDAQ:CFLT) dalam “Laporan 2024 Data Streaming Report: Breaking Down the Barriers to Business Agility & Innovation” yang diluncurkan di Jakarta, Kamis, (27/6).
Area Vice President Asia Confluent, Rully Moulany, dalam konferensi pers peluncuran hasil survei tersebut menyampaikan, temuan ini terlihat lebih kuat di Indonesia, dengan para pemimpin TI yang menilai GenAI dan streaming data sebagai prioritas dibandingkan dengan sebagian besar negara lain.
“Dalam ekonomi digital yang bergerak cepat saat ini, streaming data sangat penting untuk kesuksesan perusahaan,” ujarnya.
Menurut Rully, hal itu memungkinkan perusahaan di berbagai industri untuk memproses dan menganalisis data secara real time dan memberikan wawasan yang dapat ditindaklanjuti serta mendorong inovasi dan efisiensi operasional.
“Dengan memanfaatkan data streaming, kami dapat lebih memahami pelanggan kami, memungkinkan inovasi produk dan layanan, serta tetap menjadi yang terdepan dalam persaingan di pasar Indonesia yang dinamis,” katanya.
Selanjutnya, sebanyak 90% responden mengatakan bahwa platform streaming data dapat menghasilkan lebih banyak inovasi produk dan layanan dalam pengembangan AI dan ML. Bagi 91% responden, platform streaming data sangat penting untuk mencapai tujuan terkait data
Laporan ini membahas tentang bagaimana organisasi menggunakan streaming data untuk berinovasi, mempercepat adopsi artificial intelligence (AI), meningkatkan kelincahan bisnis, meningkatkan pengalaman pelanggan, dan mengatasi tantangan aksesibilitas dan manajemen data.
Menurut Rully, laporan ini menunjukkan peran penting yang dimainkan oleh streaming data dalam membantu bisnis untuk memaksimalkan potensi penuh dari data mereka.
Kemudian, ketanggapan adalah kunci keberhasilan dalam lanskap bisnis yang dinamis saat ini, data yang lambat, tidak konsisten, ketinggalan zaman, atau tidak bisa diatur akan merusak kesuksesan karena tidak dapat diandalkan dan dapat menyebabkan pengambilan keputusan yang buruk.
Ia melanjutkan, berdasarkan laporan ini bahwa sangat penting untuk memanfaatkan data yang terus mengalir untuk menemukan kebutuhan pelanggan, meningkatkan operasi bisnis, dan menemukan wawasan sehingga organisasi dapat bertindak secara efisien dan cepat.
Rully menjelaskan, laporan ini dibuat berdasarkan survei dari Freeform Dynamics dan Radma Research dengan tanggapan dari 4.110 pemimpin TI yang menggunakan streaming data dari perusahaan dengan 500 karyawan atau lebih.
Para responden ini berasal dari 12 negara yang berbeda, yakni Australia, Kanada, Prancis, Jerman, India, Indonesia, Jepang, Singapura, Spanyol, Uni Emirat Arab, Inggris, dan Amerika Serikat.
Lebih lanjut ia menyampaikan, para responden bekerja di berbagai industri, termasuk teknologi, jasa keuangan, pemerintah atau sektor publik, manufaktur, perawatan kesehatan, media atau hiburan, nirlaba, jasa profesional, penelitian atau pendidikan, ritel, transportasi atau logistik, perjalanan atau perhotelan, dan utilitas atau telekomunikasi.
Adapun di Indonesia, lanjut Rully, respondennya sebanyak 200 orang. Mayoritas responden di Indonesia memiliki level pekerjaan yang tinggi, yakni level manajer sebanyak 34%, level direktur 27%, dan posisi C-suite 27%.
Chief Product Officer di Confluent, Shaun Clowes, menambahkan, banyak organisasi yang memiliki data terkotak-kotak dalam sistem dan aplikasi yang berbeda, sehingga mustahil untuk menemukan dan mengambil manfaat dari salah satu aset bisnis mereka yang paling penting, yaitu data.
“Streaming data bertindak sebagai sistem saraf pusat untuk bisnis dengan menghubungkan sistem dan aplikasi sehingga data real-time dapat dengan mudah diakses untuk pengambilan keputusan dan meningkatkan proses bisnis dan pengalaman pelanggan,” ujar Shaun Clowes.