Home Regional Darurat Air Bersih, Pariwisata Lombok Utara Terancam Lumpuh, Wisatawan Asing Batalkan Kunjungan

Darurat Air Bersih, Pariwisata Lombok Utara Terancam Lumpuh, Wisatawan Asing Batalkan Kunjungan

Lombok Utara, Gatra.com - Kepala Desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang, Lombok Utara, Wardana, mengaku perihatin, pasalnya sampai sekarang distribusi air bersih dari PT Tiara Cipta Nirwana (TCN) tak kunjung dibuka, sejak ditutup 21 Juni lalu.

Ia mengatakan, guna memenuhi kebutuhan sehari-hari, masyarakat terpaksa membeli air dari daratan. Wardana tak menjammin sampai kapan masyarakat bisa bertahan dengan kondisi ini.

“Kita berharap pemerintah daerah segera mencari solusi,” ujarnya pada pekan ini.

Sementara itu, Ketua DPRD KLU, Artadi, menjelaskan, menindaklanjuti hasil hearing puluhan pengusaha yang tergabung dalam Gili Hotel Association (GHA) yang mengeluhkan krisis air langsung bersurat ke PT TCN agar mendistribusikan kembali air bersih ke masyarakat.

Pihaknya juga mengirim undangan ke PT TCN untuk hadir ke Kantor DPRD KLU guna membahas persoalan yang terjadi. Hanya saja PT TCN menolak untuk mendistribusikan air di Gili Trawangan, karena masyarakat Gili Meno belum menandatangani surat persetujuan terkait pengolahan air menggunakan sistem penyulingan air laut menjadi air bersih sebagai salah satu syarat mengurus izin-izinnya ke pemerintah pusat.

“Kemarin sore setelah rapat kita langsung bersurat ke PT TCN, tetapi oleh PT TCN tetap tidak mau dilakukan. Mereka mengaku mau membuka saluran air, asalkan masyarakat Gili Meno mau tanda tangan,” terangnya.

Persoalannya, kata Artadi, perlu diyakinkan masyarakat Gili Meno untuk mau menandatangani surat persetujuan, namun itu tidak gampang.

"Setelah bertemu dengan pengusaha kita langsung bertemu dengan masyarakat Gili Meno di Taman Fantasi, Pemenang Barat, Kecamatan Pemenang, guna meyakinkan masyarakat agar mau tanda tangan.," ujarnya.

Hanya saja, kata Artadi, para tokoh-tokoh dan juga masyarakat Gili Meno menolak. Sebab, jika mereka tanda tangan, yang mendapatkan air hanya Gili Trawangan saja, sementara mereka tetap tidak dapat menikmati air, karena PT BAL (Berkat Air Laut) masih tutup.

Karena itu pihaknya meminta Bupati KLU turun tangan untuk meyakinkan masyarakat Gili Meno, agar mau menandatangani surat persetujuan yang dibutuhkan PT TCN.

“Kalau Sekda, Asisten ataupun Dirut Perumda Air Minum Amerta Dayan Gunung tidak akan mau. Maka silakan bupati yang turun meyakinkan masyarakat Gili Meno. Bila perlu ajak Forkopimda,” harapnya.

146

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR