Jakarta, Gatra.com - Menyambut liburan sekolah, Museum Batik Indonesia kembali menghadirkan dua kegiatan workshop membatik yang interaktif dengan tema menarik. Mengangkat tema kelas Workshop Pembuatan Canting Cap Kertas, Museum Batik Indonesia mengundang anak muda untuk melestarikan budaya batik dengan mengikuti kegiatan membatik dari awal sampai tahap pewarnaan.
Tidak hanya membatik, peserta juga mendapatkan kesempatan mengeksplorasi Museum Batik Indonesia dan memahami sejarah dan perkembangan batik Tanah Air. Membatik merupakan salah satu kegiatan yang menyenangkan karena memberikan pengalaman yang unik untuk mencoba secara langsung proses pembuatan batik yang dimulai dari membuat pola, mencanting, mewarnai, hingga melorod kain.
Tak kalah penting, kegiatan membatik merupakan bentuk pelestarian budaya batik Indonesia yang telah diakui sebagai salah satu warisan budaya takbenda yang tercatat dalam daftar Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity oleh UNESCO sejak 2009.
Selain untuk melestarikan budaya batik Indonesia, kegiatan workshop membatik merupakan program interaktif yang bertujuan untuk mendukung pengembangan permuseuman sebagai sarana edukasi dan rekreasi yang terjangkau dan dapat diakses secara luas.
Plt Kepala Indonesian Heritage Agency, Ahmad Mahendra mengungkapkan, penyelenggaraan workshop membatik di Museum Batik Indonesia merupakan salah satu bentuk upaya mewujudkan komitmen Indonesian Heritage Agency sebagai pengelola 18 Museum dan 34 Cagar Budaya dalam menghadirkan museum yang inspiratif dan edukatif di Indonesia.
“Kami berharap kegiatan workshop membatik ini terus diselenggarakan sebagai bentuk inovasi program museum yang menarik dan juga mendukung lahirnya generasi muda sadar budaya di masa depan,” kata Mahendra.
Kegiatan workshop membatik sukses terselanggara pada 30 Juni 2024 di Museum Batik Indonesia yang terletak di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur. Kegiatan workshop membatik diikuti oleh seluruh kelompok usia, mulai dari anak-anak sampai orang dewasa, namun khusus untuk peserta anak-anak berusia di bawah 10 tahun wajib didampingi orangtua. Selain itu para peserta workshop juga dapat membawa pulang hasil membatik dan juga canting yang telah dibuat secara mandiri.
Kegiatan workshop membatik dari Museum Batik Indonesia dihadiri oleh Junaidi dari Komunitas Spectrum Milenial dan Kartika Rini dari Komunitas Sebiru Langit sebagai narasumber sekaligus mendampingi proses Workshop Pembuatan Canting Cap Kertas.
Dalam kegiatan Workshop Pembuatan Canting Cap Kertas, para peserta diajak mengikuti Eksplorasi Museum atau tur ruang pamer bersama narasumber dan pemandu. Seusai pemaparan, peserta diarahkan ke ruang Workshop untuk memulai kegiatan pembuatan batik cap hingga tahap pewarnaan.
Penanggung Jawab Unit Museum Batik Indonesia, Archangela Y. Aprianingrum menyampaikan terima kasih kepada pihak yang telah mendukung kegiatan ini, khususnya para narasumber. “Kegiatan Workshop Membatik ini tentunya bukan yang pertama dilaksanakan, kegiatan workshop membuat batik tulis selalu mendapat respon yang sangat positif dari seluruh peserta karena mendapatkan pengalaman praktik langsung di pusat pelestarian batik Indonesia, yaitu Museum Batik Indonesia,” kata Archangela.
Dirinya menambahkan, kegiatan workshop membatik akan terus diselenggarakan ke depannya dengan model kegiatan dan tema yang menarik. “Kami berharap ke depannya semakin banyak generasi muda Indonesia yang memiliki semangat untuk melestarikan batik Indonesia entah dengan menggunakan batik sebagai pakaian yang nyaman sehari-hari, menghadiri kegiatan pelestarian batik, dan juga ikut serta mempromosikan batik sebagai warisan budaya Indonesia yang berharga di mata dunia,” pungkas Archangela.