Mataram, Gatra.com - Pemilihan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) atau biasa disebut Bumi Gora semakin mendekat dan dinamika politik semakin menarik untuk diikuti. Laporan survei terbaru dari berbagai lembaga mengindikasikan perubahan signifikan dalam elektabilitas para kandidat. Bahkan para lembaga survei seakan berloma-lomba untuk menaikkan tingkat keterpilihan jagoannya masing-masing.
Terkait hal ini, Direktur Lembaga Kajian Sosial dan Politik NTB, Bambang Mei Finarwanto, memaparkan analisa mendalam terkait hasil survei terbaru. Data hasil survei dari periode terlama ke terbaru menyebutkan, survei dari OMI (12-21 Maret 2024).
Pada survei itu simulasi 4 pasang calon, yakni Zul-Suhaili 50,5%, Iqbal-Dinda 11,6%, Rohmi-Musyafirin 10,4%, Pathul-Syafruddin 5,0%, dan belum menentukan pilihan 22,5%.
LSI (11-17 Mei 2024), simulasi 4 nama calon, yakni Zulkieflimansyah 35,5%, Suhaili Fadhil Thohir 14,1%, Sitti Rohmi Djalillah 10,9%, Lalu Pathul Bahri 4,4%, dan belum menentukan pilihan 35,1%.
Kedai Kopi (20-29 Mei 2024), dengan simulasi 4 nama calon, yakni Dr. H. Zulkieflimansyah 27,7%, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalillah 19,9%, H. Suhaili FT 17,9%, Dr. H. Lalu Muhammad Iqbal 10,9%, belum menentukan pilihan 23,6%.
LSI (7-11 Mei 2024), simulasi 8 calon, yakni Zulkieflimansyah 32,1%, Suhaili Fadhil Thohir 11,9%, Sitti Rohmi Djalillah 10,3%, Indah Dhamayanti Putri 10,1%, Lalu Muhammad Iqbal 6,4%, Lalu Gita Ariadi 3,5%, Mohan Roliskana 3,1%, W. Musyafirin 2,0%, dan belum menentukan pilihan 20,6%.
Indikator (28-31 Mei 2024), simulasi calon Sitti Rohmi Djalillah 26,7%, Zulkieflimansyah 24,2%, Lalu Muhammad Iqbal 6,6%, Lalu Gita Ariadi 2,1%, belum Menentukan Pilihan 39,9%.
Poltrackin (31 Mei-7 Juni 2024), simulasi yakni Sitti Rohmi Djalillah 33,0%, Zulkieflimansyah 29,5%, Lalu Muhammad Iqbal 17,0%, Lalu Gita Ariadi 2,1%, dan belum menentukan pilihan 18,4%. PRC (9-18 Juni 2024), simulasi 10 Nama Calon, yakni Zulkieflimansyah 25,4%, Sitti Rohmi Djalillah 17,3%, Suhaili Fadhil Thohir 10,5%, M. Sukiman Azmi 6,6%, dan lainnya.
Survei Tambahan dari Lembaga Presisi (25 Mei-4 Juni 2024) di Lombok Timur. Sitti Rohmi Djalillah meraih 36,8%, M. Sukiman Azmy 17,7%, Zulkieflimansyah 9,3%, Suhaili Fadhil Thohir 3,6%, Lalu Muhammad Iqbal 2,3%, Lalu Gita Ariadi 1,3%, Mohan Roliskana 0,5.
Segmen Pemilih Perempuan, Rohmi-Musyafirin 42,3%, Gita-Sukiman 8,6%, Zul-Uhel 7,3%, Iqbal-Indah 2,7%, Iqbal-Arsyad Gani 0,5%, Iqbal-Mahdalena 0,5%, dan swing voters 38,1%.
Sementara itu, pada segmen Pemilih Pria, yakni Rohmi-Musyafirin 36,8%, Gita-Sukiman 16,8%, Zul-Uhel 16,8%, Iqbal-Arsyad Gani 1,8%, Iqbal-Indah 0,9%, Iqbal-Mahdalena: 0,5%, dan swing voters 32,7%.
“Jadi berdasarkan delapan hasil survei terbaru tersebut, menyebutkan bahwa ada kecenderungan penurunan elektabilitas dari petahana Zulkieflimansyah," kata Bambang Mei Finarwanto, di Mataram, Rabu, (3/7).
Dukungan terhadap Zulkieflimansyah turun dari puncaknya pada 50,5% dalam survei OMI, menjadi hanya 25,4% dalam survei PRC terbaru. Sementara survei LSI terakhir menunjukkan angka 32,1%,”
Pria yang karib disapa Didu ini menambahkan, penurunan ini mengindikasikan pergeseran preferensi pemilih yang mungkin dipicu oleh beberapa faktor seperti performa kampanye, isu-isu lokal, dan dinamika politik.
Sementara itu, ada trend peningkatan dukungan kepada Ketua Dewan Pertimbangan Wilayah Partai Perindo NTB Sitti Rohmi Djalillah. Sebagai contoh, survei Poltracking terbaru menempatkannya di angka 33,0%, dibandingkan dengan 17,3% dari survei PRC sebelumnya.
Dari survei Kedai Kopi, dukungan meningkat dari 19,9% menjadi 33,0% dalam survei POLTRACKING. "Strategi kampanye Sitti Rohmi yang lebih efektif dan responsif terhadap isu-isu lokal sukses menarik simpati pemilih," papar Didu.
Di lain sisi, elektabilitas Suhaili Fadhil Thohir tampak stagnan. Suhaili Fadhil Thohir tampil stabil dalam berbagai survei. Meski ada fluktuasi angkanya tetap berkisar antara 10,5% hingga 14,1%. "Basis pemilih loyal tampaknya menjadi kunci stabilitas elektabilitasnya," ungkapnya.
Didu memaparkan, tingginya angka ketidakpastian. Sebagian besar survei juga menunjukkan persentase pemilih yang belum menentukan pilihan atau tidak menjawab masih sangat tinggi.
"Ketidakpastian yang signifikan ini membuka peluang bagi semua calon untuk memaksimalkan kampanye mereka guna menggaet swing voters," kata Didu.
Kesimpulan yang ditarik Didu dari hasil survei ini adalah bahwa dukungan untuk Zulkieflimansyah terus menurun secara signifikan sementara Sitti Rohmi Djalillah menunjukkan peningkatan elektabilitas yang impresif. Suhaili Fadhil Thohir masih mempertahankan stabilitas elektabilitasnya menunjukkan adanya basis.
"Walau kita berharap ada tiga atau empat pasang kontestan, namun hasil survei ini menunjukkan bahwa yang head-to-head adalah Rohmi-Firin melawan Zul-Uhel. Calon lainnya kurang signifikan," pungkas Didu.