Jakarta, Gatra.com - Kubu Syahrul Yasin Limpo atau SYL membalas pantun dari Jaksa Penuntut Umum (JPU) yang menyebut bila mantan Menteri Pertanian (Mentan) yang mengklaim sebagai pahlawan justru menangis ketika mendengar tuntutan.
Menurut penasihat hukum SYL, Djamaluddin Koedoeboen, tangis dari kliennya merupakan bentuk dialog dengan sang pencipta.
"Perlu kami sampaikan bahwa air mata yg keluar dari kesedihan adalah sebuah dialog seorang hamba yang telah tiba pada kesadaran tentang kecilnya diri dan betapa hanya pada Tuhan semata, segala kebesaran dan kekuatan itu," ucap Djamaluddin membacakan duplik dalam persidangan di Pengadilan Tipikor pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Selasa, (9/7).
Dengan begitu, tak ada alasan untuk berhenti meneteskan air mata bila hal itu merupakan kesempatan terbaik untuk menyentuh jiwa dan nurani.
Bahkan, tokoh besar seperti Umar bin Khattab yang sangat ditakuti banyak orang di masanya, iblis sekalipun, tak segan menangis.
"Tokoh besar seperti Umar bin Khattab yang iblis pun takut padanya, tak segan segan menangis bercucuran air mata," ujarnya.
Tangis SYL itupun disebut sebagai kejujuran yang telah disampaikan terkait seluruh kasus dugaan pemerasan dan penerimaan gratifikasi.
"Tangis terdakwa yang jujur disampaikan terdakwa tanpa rekayasa karena beliau benar merasa dizalimi dan tidak merasa melakukan perbuatan sebagaimana dakwaan jaksa penuntut umum," imbuh Djamaluddin.