Home Regional Komitmen Menjaga Bungaraya Lumbung Padi Siak

Komitmen Menjaga Bungaraya Lumbung Padi Siak

Siak, Gatra.com - Wilayah Kecamatan Bungaraya menjadi daerah dengan produsen padi tertinggi di Kabupaten Siak, Riau. Ratusan ton padi telah dihasilkan yang membuat wilayah itu begitu vital sebagai lumbung padi daerah.

Setidaknya, dalam satu hektare persawahan di Bungaraya bisa memproduksi 6 sampai 10 ton gabah per tahunnya. Daerah yang pernah gersang ini, kini menjadi lumbung padinya Kabupaten Siak.

Keberhasilan ini tentunya tidak terlepas dari dukungan infrastruktur yang baik di area persawahan. Terpenuhinya air menjadi sebuah kemewahan tak terhingga bagi petani di Bungaraya.

Karena itu, pemerintah daerah sangat getol mencari dukungan baik dari provinsi maupun pusat. Baru-baru ini saja 39 unit alat dan mesin pertanian (alsintan) diberikan kepada gabungan kelompok tani (gapoktan) di Bungaraya.

"Bantuan itu merupakan program prioritas Presiden Joko Widodo dalam rangka mendukung swasembada pangan dan ketahanan pangan Nasional," kata Bupati Siak, Alfedri, kepada Gatra.com, Jumat, (12/7).

Wajar apabila warga Bungaraya sangat bersyukur mendapatkan bantuan tersebut. Hal ini lantaran Bungaraya merupakan wilayah agraris dengan area persawahan terluas di Kabupaten Siak. Luas lahan persawahan di Bungaraya sekitar 4.406,1 hektare atau 54 persen dari jumlah luas lahan persawahan kabupaten 8.078 hektare.

"Bantuan itu akan sangat membantu petani untuk menghadapi musim kering akibat fenomena El Nino. Sebab musim kering akan berdampak terhadap produksi padi. Nah, karena itu saya juga meminta kepada dinas terkait agar menyelesaikan persoalan itu," kata Alfedri.

Sementara itu, Kepala Balai Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Provinsi Riau, Shannora Yuliasari, mengatakan, Kementerian Pertanian tahun ini memberikan bantuan pompa air ke Riau sebanyak 240 unit, 39 di antaranya ke Kabupaten Siak.

"Selain pompa, satu unit cultivator juga diberikan ke Siak," kata Shannora.

Tidak hanya di persawahan, lanjutnya, pemerintah saat ini juga terus mendorong percepatan tanaman padi gogo di lahan tumpang sisip, baik di perkebunan sawit maupun lahan kering lainnya.

"Berdasarkan SK Menteri Pertanian Nomor 25 Tahun 2024, target tanam padi gogo untuk Kabupaten Siak sekitar 560 hektare. Namun kementerian akan mempercepat terlebih dahulu cetak sawah baru seluas 12.000 hektare di Siak," ujarnya.

56

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR