Jakarta, Gatra.com– PT Elnusa Tbk (ELSA), anak usaha Subholding Upstream Pertamina, PT Pertamina Hulu Energi (PHE) menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp526 miliar naik 6% dari capex 2023 sebesar Rp 495 miliar pada 2024.
"Dari capex Rp 526 miliar, sebesar 39% untuk upstream, 31℅ untuk distribusi logistik, 18℅ upstream suppport, dan 11℅ untuk share services," ungkap VP Stratefic Planning Corporate Management PT Elnusa, Rifky Budi Prasetyo dalam media briefing di Jakarta, Jumat (10/7).
Meurut Rifky, mayoritasCapex 2024 ini dialokasikan untuk segmen upstream atau hulu migas. Sementara untuk target pendapatan 2024 sekitar Rp 12 triliun. Pendapatan tahun ini akan dikontribusikan 55℅ dari distribusi dan logistik energi, 32℅ dari hulu migas, dan 13℅ dari jasa penunjang.
Hingga kuartal I 2024 pendapatan Elnusa mencapai Rp 3,108 triliun atau turun 1% dari sebelumnya sebesar Rp 3,142 triliun. Sedangkan laba bersihnya naik 59% menjadi Rp 183 miliar dari periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp 115 miliar.
Novrizal memaparkan, distribusi energi menjadi lini bisnis utama Elnusa yang akan dikembangkan dengan melihat proyeksi pertumbuhan penggunaan gas yang diprediksi akan semakin besar lantaran adanya transisi energi.
"Kita juga akan mulai bisnis baru di bidang angkutan serta regasifikasi LNG. Jika tidak ada halangan Elnusa bakal mulai bisnis baru tersebut paling cepat akhir tahun ini," paparnya.
Tidak hanya LNG, menurut Novrizal, Elnusa juga mengantisipasi perkembangan rencana implementasi Carbon Capture Storage (CCS) atau Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS). Selain itu, pengangkutan emisi karbon juga punya potensi untuk dijajaki.
Direktur Utama Elnusa, Bachtiar Soeria Atmadja menambahkan bahwa Elnusa berkomitmen mengoptimalkan DNA Resilience dan Inovatif yang telah dimiliki selama 55 tahun ini,” ungkap Bachtiar.
Dalam beberapa tahun terakhir, menurut dia, Elnusa telah cukup banyak menghasilkan inovasi. Seperti inovasi terbaru Hydraulic Drilling Unit, yaitu kombinasi antara kebutuhan kerja ulang sumur dengan pemboran eksplorasi yang diperlukan oleh klien.
“Kami juga berhasil memformulasikan semen slurry merah putih untuk pemboran yang lebih efisien dan efektif, dan juga banyak inovasi-inovasi lain, yang nanti akan dipaparkan oleh Manajemen kami di sesi kedua,” jelas Bachtiar.