Home Ekonomi Dayung Facility Optimization Selesai Lebih Cepat, SKK Migas Apresiasi MEPG

Dayung Facility Optimization Selesai Lebih Cepat, SKK Migas Apresiasi MEPG

Jakarta, Gatra.com – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Medco E&P Grissik (MEPG) berhasil mempercepat penyelesaian proyek Dayung Facility Optimization (DFO) di Dayung Gas Gathering Station.

Proyek DFO ini awalnya direncanakan untuk mulai beroperasi pada akhir Juli 2024, namun berkat dedikasi dan kerja keras tim, proyek ini berhasil melakukan start-up pada 30 Juni 2024.

Deputi Eksploitasi SKK Migas, Wahju Wibowo, dalam keterangan pers diterima pada Senin, (15/7), mengatakan, pihaknya memberikan apresiasi sebesar-besarnya atas upaya MEPG dalam mempercepat proyek ini, serta mengingatkan pentingnya memperhatikan aspek Health, Safety, and Environment (HSE) dalam setiap tahap penyelesaian proyek.

“Keberhasilan ini menunjukkan komitmen SKK Migas bersama KKKS dalam meningkatkan pasokan energi yang lebih efisien dan andal untuk memenuhi kebutuhan energi nasional,” katanya.

Wahju menyampaikan, semua pihak bekerja penuh semangat dan dedikasi, sehingga memungkinkan proyek ini selesai satu bulan lebih cepat dari jadwal yang telah ditetapkan.

“Keberhasilan ini merupakan hasil dari kolaborasi yang kuat antarsetiap tim yang saling mendukung demi mencapai tujuan yang sama,” ujarnya.

Proyek DFO merupakan langkah optimalisasi pada Gas Turbine Compressor unit GTC-101. Sebelumnya, unit ini hanya memiliki dua tingkat kompresi, yaitu intermediate dan high. Namun, setelah dilakukan modifikasi, kini unit ini memiliki tiga tahap tekanan, yakni low, intermediate, dan high.

“Dengan adanya optimalisasi ini, penyaluran gas dari Stasiun Dayung ke Grissik meningkat dari 28 mmscfd [juta kaki kubik per hari] gas ke 33 mmscfd,” ujar Wahju.

Selain optimalisasi Gas Turbine Compressor, lingkup proyek DFO juga mencakup penambahan degassing column, charge pump, dan injection pump pada Produced Water System. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas penanganan air hasil produksi sampai ~9,800 bwpd (barel air per hari) yang akan disalurkan ke sumur injeksi.

“SKK Migas terus mendukung berbagai inisiatif yang dilakukan oleh KKKS dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional,” kata dia.

Wahju mengungkapkan, dukungan tersebut diwujudkan melalui berbagai bentuk kerja sama dan koordinasi yang intensif, sehingga proyek-proyek strategis seperti DFO dapat berjalan dengan lancar dan memberikan hasil yang optimal.

Direktur & Chief Operating Officer MedcoEnergi, Ronald Gunawan, mengatakan, keberhasilan percepatan proyek DFO ini dapat tercapai berkat kerja keras seluruh tim proyek dan tim operasi, serta kolaborasi yang baik bersama dengan SKK Migas.

“Kami berterimakasih kepada SKK Migas dan seluruh pihak sehingga proyek DFO ini dapat selesai lebih cepat,” ujar Ronald.

74