Home Ekonomi FJCCIA Usulkan 6 Agenda Peningkatan ASEAN sebagai Destinasi Investasi

FJCCIA Usulkan 6 Agenda Peningkatan ASEAN sebagai Destinasi Investasi

Jakarta, Gatra.com – Federasi Kamar Dagang dan Industri Jepang di ASEAN (Federation of Japanese Chambers of Commerce and Industry in ASEAN/FJCCIA) menyampaikan 6 agenda atau Six Pillars of the FJCCIA Proposals 2024.

Ketua FJCCIA, Takero Sawamura, dalam konferensi pers di Gedung ASEAN Heritage, Jakarta, Rabu, (17/7), menyampaikan, keenam agenda proposal tersebut, yakni:

1. Pasar tunggal dan lokasi produksi yang terhubung sempurna

Dalam pilar ini, FJCCIA mengusulkan agar ASEAN menjaga pasar tetap terbuka untuk perdagangan dan investasi dan menghilangkan hambatan nontarif dan mengurangi kebijakan yang mendistorsi pasar.

Selanjutnya, mempromosikan ASEAN Trade in Goods Agreement (ATIGA) dan ASEAN Single Window (ASW) dan menciptakan lingkungan kompetitif yang adil berdasarkan aturan, mengatasi praktik perdagangan tidak adil, serta memperkuat tata kelola.

2. Ekonomi hijau dan keberlanjutan

FJCCIA mengusulkan agar ASEAN mengklasifikasi peta jalan menuju netralitas karbon, meningkatkan fasilitasi dan sistem perdagangan energi terbarukan serta sertifikat kelistrikan dan kredit karbon di wilayah, dan mempromosikan investasi berkelanjutan dan bertanggung jawab.

3. Ekonomi dan inovasi digital serta teknologi berkembang

FJCCIA mengusulkan agar ASEAN mempromosikan ekonomi digital, melakukan pencegahan proaktif terhadap barang palsu di e-commerce, serta mengembangkan kerangka dan sistem hukum untuk data digital dan tata kelola data.

4. ASEAN berperan aktif dalam komunitas global

FJCCIA mengusulkan agar ASEAN mempromosikan pemanfaatan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) dan meningkatkan ASEAN-Japan Comprehensive Economic Partnership (AJCEP).

5. ASEAN dengan sumber daya manusia yang tangguh dan berlimpah

FJCCIA mengusulkan agar ASEAN memperkuat konektivitas dan ketahanan rantai pasokan serta mengembangkan SDM.

“Ini menyangkut konektivitas perdagangan lintas batas yang lebih baik dalam hal ketahanan rantai pasok, dan kami juga menekankan pada pengembangan sumber daya manusia,” kata Sawamura.

6. Pembangunan yang inklusif dan berkeadilan

FJCCIA mengusulkan agar ASEAN memperhatikan permasalahan lingkungan hidup di masyarakat lokal. Sawamura yang juga menjabat Presiden Kamar Dagang dan Industri Jepang di Malaysia (JACTIM) ini, menegaskan bahwa dalam hal inklusivitas, Jepang sepenuhnya mendukung ASEAN.

Ia menjelaskan, proposal tersebut untuk meningkatkan daya tarik ASEAN sebagai tujuan investasi yang paling kompetitif, mengingat bahwa ASEAN sedang mengupayakan agenda AEC pasca-2025.

Sawamura lebih lanjut menyampaikan, pihaknya telah menyampaikan dan membahas proposal tersebut dengan Sekretaris Jenderal ASEAN. Pertemuan atau dialog ke-16 tersebut juga membahas peran perusahaan Jepang dalam pertumbuhan ekonomi ASEAN.

"Kami menyampaikan informasi terkini mengenai kegiatan bisnis dan situasi investasi perusahaan-perusahaan Jepang di ASEAN,” ujarnya.

Sawamura mengatakan, pihaknya juga ingin mengetahui ekspektasi dan permintaan dari pihak ASEAN terhadap perusahaan-perusahaan Jepang.

“Kami berkomitmen untuk bekerja sama menyelesaikan permasalahan kawasan dan memberikan kontribusi sebesar-besarnya bagi kelanjutan pertumbuhan ASEAN sebagai pusat ekonomi global,” kata Sawamura.

Sekjen ASEAN, Kao Kim Hourn, menyampaikan, pertemuan ini juga diadakan untuk merayakan 50 tahun terjalinnya persahabatan dan kerja sama antara ASEAN dan Jepang. Jepang merupakan mitra utama ASEAN.

Ia mengatakan, ASEAN dan Jepang diharapkan dapat semakin mempererat hubungan melalui berbagai program dan proyek bersama, terutama dalam memaksimalkan daya saing dan daya tarik ASEAN sebagai tujuan investasi di mata dunia.

19

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR