Home Ekonomi Transformasi Bulog, Bayu Krishamurthi: Banyak Hal Tengah Dibenahi

Transformasi Bulog, Bayu Krishamurthi: Banyak Hal Tengah Dibenahi

Jakarta, Gatra.com – Direktur Utama (Dirut) Perum Bulog, Bayu Krishnamurthi, mengatakan, pihaknya terus melakukan berbagai perbaikan ekosistem rantai pasok pangan melalui program transformasi Bulog.

Bayu menyampaikan, program tranformasi tersebut telah dicanangkan pada medio Mei lalu. Dengan jajaran direksi yang profesional, pihaknya optimistis dapat mewujudkan program tersebut untuk memperbaiki reputasi Perum Bulog.

“Banyak hal yang sedang kami perbaiki saat ini, baik secara internal maupun eksternal,” kata Bayu dalam keterangan pers pada Kamis, (18/7).

Ia mengungkapkan, pihaknya tengah melakukan serangkaian program untuk kembali meraih kepercayaan publik, di antaranya dengan bekerja lebih transparan, termasuk melaksanakan sistem open biding impor beras, yang dapat menunjukkan bagaimana pergerakan penawaran harga dari masing-masing calon mitra secara terbuka.

“Di tahun 2024, sistem itu telah dilakukan sejak Januari, sejak impor batch pertama. Sistem ini mencegah kemungkinan ada pengelembungan harga atau mark up seperti yang dituduhkan,” kata Bayu.

Ia menjelaskan, Perum Bolog selaku BUMN yang memiliki rantai distribusi pangan terluas dan terbesar di seluruh Indonesia, mempunyai sejarah panjang dalam rantai pasok pangan selama 57 tahun.

Tak dimungkiri, sepanjang perjalanannya, kerap diwarnai dengan berbagai hal yang sempat mencoreng nama besar Perum Bulog. Fungsi Perum Bulog yang berubah dari pembuat regulasi pangan dan operator distribusi pangan pada masa Orde Baru, lalu setelah Reformasi hanya menjadi operator distribusi pangan, kadang membuat rancu persepsi masyarakat.

Kerancuan masyarakat atas fungsi Perum Bulog, juga terjadi pada isu impor beras. Di mana sebenarnya penentuan kebutuhan impor beras dilakukan melalui koordinasi antara berbagai lembaga pemerintah, termasuk Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, dan Badan Pangan Nasional. Izin impor dikeluarkan oleh Kementerian Perdagangan. Perum Bulog hanyalah sekadar operator pelaksana.

Keraguan masyarakat atas integritas kegiatan impor itu muncul dari reputasi Perum Bulog di masa lalu. Ini membutuhkan proses transformasi yang tidak mudah dengan figur pemimpin yang tangguh, visioner, dan mengerti ekosistem rantai pasok pangan untuk bisa memperbaiki reputasi Perum Bulog.

Tim manajemen Bulog yang dilantik bulan Desember 2023 lalu, memberikan secercah harapan baru buat Perum Bulog untuk menjadi lebih tepercaya dengan layanan yang lebih profesional dan meningkatkan kontribusi bagi kesejahteraan masyarakat Indonesia lewat kepemimpinannya di era transformasi.

“Bulog memiliki sejarah dan reputasi masa lalu yang khas. Ke depannya, kami mengidentifikasikan diri menjadi perusahaan rantai pasok pangan,” ujarnya.

Bayu mengatakan, pihaknya tidak memiliki produksi dan konsumsi, tetapi menghubungkan produksi dan konsumsi pangan itu dengan suatu rantai pasok pangan yang andal, karenanya mempunyai slogan baru “Mengantarkan Kebaikan”.

Menurut dia, pasokan pangan akan selalu menjadi tantangan karena orang makan setiap hari, sementara produksi terjadi hanya 3 bulan sekali. Bagian dari transformasi Bulog adalah untuk menjadi pemasok rantai pangan yang tepercaya di tengah situasi itu.

Transformasi yang dilakukan oleh Perum Bulog memiliki 4 visi, yaitu kepemimpinan rantai pasok, kepercayaan, pelayanan prima, dan kontribusi kesejahteraan masyarakat. Menjadi bagian dari program transformasi termasuk memenuhi permintaan masyarakat kelas menengah akan kebutuhan pangan yang premium.

Perum Bulog juga mengembangkan sektor bisnis komersial, termasuk di antaranya menyediakan beras kualitas premium yang pulen dan wangi, maupun yang dilengkapi dengan multivitamin.

Selain itu, Perum Bulog juga memiliki 16.000 jaringan retail yang terdiri dari warung-warung keluarga bernama Rumah Pangan Kita (RPK) yang menyediakan kebutuhan harian keluarga.

“Bulog juga melakukan huluisasi karena hilirisasi saja tidak cukup. Melalui program Mitra Tani, kami mendampingi para petani termasuk memperbaiki dan membantu mengatasi masalah mereka, seperti kekurangan pupuk dan bibit, menjadi penjamin pembiayaan sehingga mitra petani yang menjadi pemasok kami, akan merasa terbantu,” ucap Bayu.

Meskipun saat ini baru ada sekitar 1000 hektare lahan sawah yang menjadi pilot project mitra Perum Bulog, namun sudah ada proyeksi 100.000 hektare sawah melalui berbagai bentuk kemitraan. Program Mitra Tani ini diharapkan bisa menjadi inspirasi bagi program-program serupa lainnya.

Sementara itu, Najwa Shihab, seorang figur di dunia jurnalistik penyiaran, menyampaikan, sangat menarik untuk melihat proses transformasi yang berusaha dilakukan karena berangkat dari skeptisme publik, melihat dari sejarah Bulog yang panjang tetapi pasti publik selalu mencari perbaikan.

“Karenanya hal ini sangat pas dengan slogan baru Bulog 'Mengantarkan Kebaikan',” kata Najwa dalam media visit yang dilakukan Perum Bulog pada Selasa, (16/7).

Perempuan yang karib disapa Nana ini, menilai, dengan latar belakang dan rekam jejak Bayu Krishnamurthi, dari seorang akademisi agribisnis pangan, lalu birokrat yang mengurusi pangan dan pertanian, lalu sekarang memimpin badan usaha, merupakan suatu kekuatan yang tidak dimiliki oleh lembaga pemerintahan lainnya.

“Pak Bayu memiliki kredibilitas untuk melakukan transformasi, bila orang lain yang mengatakan hal ini, publik akan memicingkan sebelah mata. Tetapi karena Pak Bayu yang mengatakan, publik akan lebih percaya,” ujarnya.

33

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR