Home Ekonomi Garuda Metalindo Tbk Siap untuk Tumbuh di Tengah Industri Otomotif yang Stagnan

Garuda Metalindo Tbk Siap untuk Tumbuh di Tengah Industri Otomotif yang Stagnan

Jakarta, Gatra.com- Garuda Metalindo Tbk (BOLT IJ), produsen pengencang (fastener) terintegrasi terbesar di Indonesia terus menunjukkan ketahanan dan wawasan strategis di tengah kondisi pasar otomotif domestik yang berfluktuasi. Strategi pertumbuhan yang terdiversifikasi dan kehadiran pasar yang kuat menyoroti adaptabilitas dan inovasinya dalam lanskap industri yang terus berkembang.

Direktur Garuda Metalindo Tbk, Anthony Wijaya mengatakan, pabrik PT Garuda MetalindoT bk (BOLT), satu-satunya produsen pengencang (fastener) terintegrasi vertical di Indonesia.

Pembaruan Industri Roda Dua: Performa Stabil di Tengah Tantangan

Pasar roda dua (2W) domestik menunjukkan permintaan yang relatif lebih baik dibandingkan dengan pasar roda empat (4W). Pada Juni 2024, volume penjualan 2W mencapai 511.000 unit, meningkat 1,1% dari bulan ke bulan (MoM) dan naik 3,5% dari tahun ke tahun (YoY), membawa angka 1H24 menjadi 3,1 juta unit, sedikit turun 1% YoY.

 Baca juga: Produksi Baja Ilegal, Pemerintah Didesak Tutup 40 Perusahaan Cina

"Performa ini sejalan dengan perkiraan kami untuk sepanjang tahun (FY24F) sebesar 6,3 juta unit, pertumbuhan 2% YoY, meskipun ada tantangan seperti daya beli yang lemah dan kurangnya insentif di industri otomotif," ungkap Anthony dalam keterangan tertulisnya, Kamis (18/7).

Pembaruan Industri Roda Empat: Pertumbuhan Moderat dengan Potensi Jangka Panjang

Pada Juni 2024, volume penjualan grosir roda empat (4W) domestik tercatat sebesar 72.900 unit mencerminkan peningkatan 2,3% MoM tetapi penurunan 11,8% YoY. Angka 1H24 mencapai 408.000 unit, turun 19% YoY, sesuai dengan target FY24F kami sebesar 920.000 unit, penurunan 13% YoY.

Baca juga: Pemerintah Harus Turun Tangan Cegah Impor Baja Ilegal

Meskipun pertumbuhan industri otomotif stagnan, proyek-proyek lokalisasi komponen baru oleh produsen otomotif domestik juga berkontribusi pada pertumbuhan perusahaan. Inisiatif lokalisasi ini didorong oleh kebijakan pemerintah yang membatasi impor produk pengencang baja, yang sebagian besar diimpor dari Jepang.

Selain itu, Garuda Metalindo secara strategis menargetkan pasar ekspor, menargetkan negara-negara penghasil kendaraan bermotor utama seperti AS, Eropa, Thailand, dan India. Perang dagang AS-China yang sedang berlangsung memberikan peluang bagi Indonesia untuk meningkatkan perdagangan ekspor pengencang ke AS dan Eropa.

Ekspansi Strategis ke Infrastruktur dan Alat Berat

Tahun 2024 menandai anggaran infrastruktur pemerintah tertinggi di bawah pemerintahan Presiden Joko Widodo sebesar IDR 422,7 triliun. Investasi signifikan ini dalam infrastruktur, bersama dengan regulasi tingkat komponen dalam negeri (TKDN), menempatkan Garuda Metalindo secara strategis di pasar pengencang infrastruktur di mana pengencang impor memiliki pangsa pasar yang signifikan.

PT Garuda MetalindoT bk (BOLT) berkolaborasi dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) guna meningkatkan pengetahuan dan kemampuan engineering-nya. (GATRA/Dok PT Garuda Metalindo Tbk (BOLT))

Pengencang khusus perusahaan sangat penting untuk berbagai proyek konstruksi, termasuk jembatan dan gedunggedung tinggi. Di industri alat berat, pembatasan impor pengencang oleh pemerintah juga mendorong proyek lokalisasi yang juga mendorong aliran tambahan untuk pertumbuhan perusahaan.

Inovasi dan Kualitas: Pembeda Utama

Status Garuda Metalindo sebagai satu-satunya produsen pengencang terintegrasi vertikal di Indonesia memungkinkannya untuk memasok pengencang khusus dan bahan baku, seperti drawn wire ke berbagai industri.

Baca juga: Pengawasan Terhadap Baja Non-SNI, Langkah Nyata Melindungi Industri Baja Nasional

"Komitmen perusahaan terhadap kualitas dicontohkan oleh kemitraannya dengan perusahaan pertahanan milik negara Pindad untuk kendaraan utilitas berat dan kontrak terbarunya dengan Gotion High-tech," kata Anthony.

Perusahaan terkemuka China ini, yang berspesialisasi dalam baterai lithium-ion memperluas jejaknya di sektor produksi baterai EV Indonesia. Keunggulan Engineering Melalui Kolaborasi dengan Akademia Untuk terus meningkatkan pengetahuan dan kemampuan engineering-nya, Garuda Metalindo baru-baru
ini bermitra dengan Institut Teknologi Bandung (ITB).

Kolaborasi ini memungkinkan berbagi pengetahuan akademis antara ITB dan Garuda Metalindo memastikan perusahaan tetap di garis depan inovasi dan efisiensi dalam industri manufaktur pengencang.

64