New York, Gatra.com - Gangguan teknologi global yang terkait dengan pembaruan perangkat lunak oleh firma keamanan siber CrowdStrike memengaruhi hampir 8,5 juta perangkat Microsoft.
"Saat ini kami memperkirakan bahwa pembaruan CrowdStrike memengaruhi 8,5 juta perangkat Windows, atau kurang dari 1 persen dari semua mesin Windows," kata Microsoft dalam sebuah posting blog pada Sabtu (20/7).
Reuters, Minggu (21/7) melaporkan, pembaruan perangkat lunak oleh firma keamanan siber global CrowdStrike, salah satu operator terbesar dalam industri ini, memicu masalah sistem yang mengakibatkan terhentinya penerbangan, memaksa penyiar berhenti mengudara, dan membuat pelanggan tidak memiliki akses ke layanan seperti perawatan kesehatan atau perbankan.
"Meskipun persentasenya kecil, dampak ekonomi dan sosial yang luas mencerminkan penggunaan CrowdStrike oleh perusahaan yang menjalankan banyak layanan penting," kata Microsoft dalam posting blognya.
“CrowdStrike telah membantu mengembangkan solusi yang akan membantu infrastruktur Azure milik Microsoft mempercepat perbaikan,” kata Microsoft, seraya menambahkan bahwa mereka bekerja sama dengan Amazon Web Services dan Google Cloud Platform, berbagi informasi tentang dampak yang dilihat Microsoft di seluruh industri.
Industri perjalanan udara mulai pulih pada hari Sabtu dari gangguan yang mengakibatkan ribuan penerbangan dibatalkan, membuat penumpang terlantar atau bergulat dengan penundaan selama berjam-jam karena bandara dan maskapai penerbangan terjebak dalam gangguan TI.
Delta Air Lines, salah satu maskapai penerbangan yang paling terpukul, mengatakan bahwa hingga pukul 10 pagi EDT (14.00 GMT) pada hari Sabtu, lebih dari 600 penerbangan telah dibatalkan, dan menambahkan bahwa pembatalan tambahan diperkirakan akan terjadi.