Yogyakarta, Gatra.com - Bertujuan memberi kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan dan bumi dengan pendekatan kosmologi ke masyarakat, kawasan lingkungan RT 46 RW 10, Kelurahan Gedongkiwo, Kecamatan Mantrijeron, Kota Yogyakarta, ditetapkan sebagai ‘Kampung UFO’ pertama di Indonesia.
Keberadaan ‘Kampung UFO’ yang diresmikan Minggu (21/7) ini merupakan gagasan dari Indonesia Space Science Society (ISSS) bertepatan dengan peringatan Hari UFO Nasional (Indonesia UFO Day).
“Kampung UFO ini adalah sebuah kolaborasi komunitas seni dan warga setempat untuk mengadakan kegiatan keilmuan dalam ranah astronomi dan sains antariksa bagi warga secara gratis,” jelas Direktur dari ISSS, Venzha Christ.
Ia menjelaskan ide pendirian Kampung UFO dengan tema ‘Mari Menjaga Planet Bumi’ ini untuk menyosialisasikan kebersihan lingkungan, pengelolaan sampah, dan pemeliharaan alam sekitar.
Venzha, seniman yang bermukim di kampung tersebut sejak 2019, merupakan orang pertama Indonesia yang menjadi peserta program uji coba hidup di Mars oleh SpaceX di Mars Desert Research Station (MDRS), Amerika Serikat, pada 2018.
Dirinya menerangkan, Kampung UFO adalah project berbagi pengetahuan tentang planet bumi, alam, dan semesta bagi masyarakat dalam menggugah kesadaran untuk terus mencintai lingkungan.
“Kita ingin mendekatkan kesadaran kosmologi ke masyarakat umum dan generasi muda. Kesadaran ini akan memunculkan pemahaman bahwa di jagat raya ini bumi sangatlah kecil dan kita tidak sendiri di bumi ini, sehingga kelestarian bumi harus dijaga bersama,” ungkapnya.
Dengan Kampung UFO ini, masyarakat akan mudah mempelajari bahasa tentang alam semesta.Tak hanya melalui grafiti pada sepanjang dinding di kampung itu, keberadaan Kampung UFO akan ditunjang berbagai kegiatan seperti workshop untuk generasi muda dan pendidikan astronomi secara gratis.
“Intinya, kita ingin mewujudkan kebersihan dan dimulai dengan menciptakan kerukunan dulu. Kalau enggak rukun, mana mungkin bersih-bersih. Kampung UFO ini merupakan konsep kecil dari Kampung Alien yang dihadirkan di Kecamatan Nanggulan, Kulon Progo,” ucap Venzha.
Peresmian Kampung UFO bagian dari Indonesia UFO Festival 2024 yang digelar pada 2 - 30 Juli di tujuh tempat berbeda dan diikuti lebih dari 100 partisipan. Festival ini meliputi ranah astronomi, sains antariksa, SETI, UAP, ET, dan space art.
Program ini akan diisi 12 acara, antara lain adalah gelar inovasi teknologi dalam ranah sains antariksa, workshop wayang alien, workshop space farming, pameran space art, UFO Camp di Kampung Alien, space sound, Indonesia UFO Day, pengembangan space food pertama di Indonesia, dan penyelenggaraan “SETI Conference” #06 2024. SETI adalah kependekan dari “Search for Extra-Terrestrial Intelligence”.
Ketua RT 46 RW 10 Sapto Indriyatno menyatakan ide adanya Kampung UFO di lingkungannya ini digagas sejak 2019. Ide itu dimulai dari keterlibatan Venzha yang aktif menceritakan tentang alam semesta dan UFO.
“Dulu banyak yang bertanya tentang instalasi benda-benda ruang angkasa yang dipasang di rumahnya. Kampung UFO ini menjadikan mereka tidak penasaran lagi,” ungkapnya.
Sapto berharap kegiatan ini bisa memberikan pesan moral bagi masyarakat untuk selalu peduli tentang kebersihan dan memelihara rasa kerukunan di antara warga.