Makassar, Gatra.com- Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Makassar sambut kedatangan jemaah haji kloter 37 di Aula Arafah Asrama Haji Makassar dengan mengenakan pakaian adat empat etnis di Sulawesi, yaitu Bugis, Makassar, Mandar dan Toraja, Ahad, 21/7.
Selain mengenakan pakaian adat, PPIH juga menyambut para duyufurrahman ini dengan tarian khas Sulawesi Selatan yang kerap dipentaskan dalam menyambut tamu kehormatan, yaitu tari Paduppa persembahan sanggar tari Padaidi MTsN 1 Kota Makassar.
Kloter 37 UPG merupakan kloter terakhir debarkasi Makassar yang dipulangkan melalui bandar udara Internasional Sultan Hasanuddin. Kloter ini diisi jemaah gabungan dari 5 kabupaten / kota se-Sulsel, yaitu Kab. Luwu Utara dengan 239 jemaah, Enrekang 198, Makassar 2, Luwu 1, Pinrang 1 dan Kota Parepare 1, serta 5 petugas kloter dan 3 PHD.
Pj Gubernur Sulawesi Selatan, Prof. Zudan Arif Fahrulloh mengaku senang dapat hadir langsung meyambut kedatangan kloter 37 ini sebagai tamunya Allah.
“Saya senang sekali bertemu ibu bapak semuanya, saya sungguh iri, merasa cemburu dengan ibu bapak semua yang menjadi tamunya Allah SWT. Karena saya tidak bisa menjadi tamu Allah, cukuplah saya menjemput saja tamu-tamunya Allah disini,” paparnya.
Kepada PPIH embarkasi debarkasi Makassar, Pj Gebernur menyampaikan ucapan terima kasih atas layanan yang diberikan kepada jemaah haji sehingga dapat tiba kembali dengan selamat di tanah air.
“Terima kasih pak Tonang beserta seluruh tim Kemenag atas upaya yang luar biasa melayani tamu-tamu Allah. Saya tahu betul upaya-upaya Kementrian Agama mengurus jemaah kita,” ucapnya.
“Juga terima kasih pak Dr. Ashabul Kahfi yang terus memperjuangkan pelayanan haji indonesia semakin tahun semakin bagus. Beliau tidak letih-letihnya ke tanah suci, ke debrabagai embarkasi, sepanjang waktu membenahi pelayanan haji kita. Saya titip Sulsel mas,” pinta Pj Gubernur mengakhiri sambutannya.
Sebelumnya Ketua Komisi VIII DPR RI Ashabul Khahfi mengungkapkan bahwa embarkasi Makassar adalah merupakan salah satu embarkasi terbaik di Indonesia.
Politisi senior Partai Amanat Nasional ini juga menilai pelaksanaan penyelenggaraan ibadah haji tahun ini secara umum sudah lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya.
“Kalau tahun 2023 kemarin ada crowded di Musdalifah, sekarang Alhamdulillah tidak ada lagi crowded di Musdalifah. Pondokan juga jauh lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya,” sebutnya.
Akan tetapi, lanjut Kahfi, tetap akan dilakukan evaluasi-evaluasi. Dan mungkin yang paling perlu dievaluasi adalah terkait pelayanan penerbangan.
“Ini sudah saya sampaikan kepada Garuda. Delaynya bukan lagi satu jam dua jam tapi ada yang sampai 28 jam. Termasuk jemaah yang hadir hari ini harusnya tiba kemarin. Ini akan kita evaluasi semuanya untuk perbaikan kedepan. Bayangkan delay sampai 60 kali penerbangan,” katanya geram.
Di akhir sambutannya, mantan Dosen UIN Alaudin Makassar ini menyoal tentang daftar antrian atau waiting list di Sulsel yang sangat panjang hingga mencapai 49 tahun di Kab. Bantaeng.
Dia berharap, antrian ini bisa diurai dengan cara menarik antrian itu ke tingkat provinsi, bukan di daerah sehingga daftar tunggunya merata.
“Kebijakannya cukup dengan Pergub saja. Antrian hajinya tidak lagi berbasis daerah tapi berbasis provinsi,” pungkasnya.
Sementara itu, Stafsus Menag Ishfah Abidal Aziz atas nama Meneteri Agama RI menghaturkan salam hormat kepada seluruh jemaah haji embarkasi Makassar, utamnya kloter 37 yang tiba kembali di tanah air.
“Menteri Agama menyampaikan salam hormat kepada seluruh jemaah haji, khususnya jemaah embarkasi Makassar, sekaligus permintaan maaf beliau bilamana dalam pelaksanaan ibadah haji tahun ini ada hal-hal yang kurang berkenan, seperti kendala penerbangan yang sering mengalami keterlambatan,” kata Gus Alex sapaan akrabnya.
Terpisah, Ketua PPIH embarkasi debarkasi Makassar, HM. Tonang dalam laporannya di awal seremoni penyambutan kloter 37 ini menyampaikan data jemaah haji dari 8 provinsi yang tergabung dalam embarkasi Makassar.
“PPIH embarkasi Makassar tahun ini memberangkatkan jemaah haji sebanyak 16.338 orang. PPIH Kloter 185, PHD 121 sehingga total 16.644 orang. Dan yang wafat 35 orang, 32 wafat di Arab Saudi dan 3 saat transit di embarkasi, serta 3 orang belum kembali karena masih dirawat di Arab Saudi,” urainya.
Tonang juga mengapresiasi kinerja petugas PPIH debarkasi Makassar yang menurutnya telah bekerja keras melayani jemaah haji, dimana proses penerimaan yang dulunya 5 sampai 7 jam menjadi 2 jam 30 menit.
“Setiap penerimaan jemaah haji waktunya rata-rata 2 jam 30 menit. Dan PPIH juga memperlakukan jemaah transit di Asrama Haji Sudiang Makassar secara istimewa dengan meyiapkan layanan akomodasi, konsumsi dan transportasi,” tandasnya.