Jakarta, Gatra.com - Menteri Agama RI, KH. Yaqut Cholil Qoumas, menyampaikan apresiasi dan rasa bangga kepada Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI karena telah melakukan banyak inovasi dalam pengelolaan dana zakat, infak dan sedekah untuk kesejahteraan umat, salah satunya program Beasiswa Cendekia BAZNAS (BCB).
Hal tersebut disampaikan Menag RI dalam peluncuran Program Beasiswa Cendekia BAZNAS (BCB) Dalam Negeri dan Mahad Aly 2024 di Gedung Kemenag RI, Thamrin, Jakarta, Selasa, (23/7/2024). Turut hadir Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA., Wakil Ketua BAZNAS RI, H. Mokhamad Mahdum, MIDEC, AK, CA, CPA, CWM, CGRCOP, GRCE, CHRP, jajaran Pimpinan BAZNAS RI, serta jajaran Kemenag RI.
"Saya menyampaikan apresiasi dan rasa bangga saya terhadap BAZNAS yang sangat luar biasa, tidak berhenti melakukan inovasi-inovasi tasharruf zakat ini dengan baik, saya tidak membayangkan sebelumnya BAZNAS akan menjadi seperti sekarang ini, serius, saya tidak pernah membayangkan BAZNAS bisa seagresif ini sebelumnya, tapi alhamdulillah dibawah kepemimpinan Pak Kiai Noor Achmad, BAZNAS sudah bergerak sedemikian progresif, maju," jelas Yaqut.
Yaqut juga mengingatkan, potensi besar zakat nasional sebesar Rp327 triliun yang mesti terus didorong dengan upaya dan kerja keras bersama agar dapat memperkuat kontribusi dana zakat untuk kemajuan dan kesejahteraan nasional.
Yaqut menjelaskan, untuk membantu mengoptimalkan pengumpulan ZIS tersebut pihaknya telah berdiskusi dengan BAZNAS RI untuk membuat satgas bersama Kemenag RI melalui Dirjen Zakat dan Wakaf.
"Kami siap menyediakan instrumen yang kami miliki, instrumen ini bukan hanya sekedar struktur kementerian agama yang terkenal besar, kami punya hampir 5000 satker (satuan kerja), 5000 satker ini kalau dimanfaatkan dengan baik tentu dampaknya juga akan luar biasa, kami juga punya instrumen media yang mungkin tidak dimiliki oleh lembaga lain, baik instrumen media konvensional maupun media sosial," katanya.
"Kami punya pasukan-pasukan yang bisa mengajak umat Islam untuk berzakat melalui BAZNAS, dan saya mohon ini bisa dimanfaatkan oleh BAZNAS, nanti kita akan dorong bersama-sama," jelas Yaqut.
Lebih lanjut, Yaqut mengatakan, persoalan zakat merupakan persoalan kepercayaan masyarakat. Menurutnya, soal kesadaran berzakat di Indonesia saat ini sudah cukup terbangun, tinggal masalah trust atau kepercayaan masyarakat kepada lembaga zakat itu sendiri yang perlu terus diperkuat.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua BAZNAS RI Prof. Dr. KH. Noor Achmad MA, menyampaikan terima kasih kepada Menag RI atas dukungan yang diberikan.
"Terima kasih atas seluruh bantuan, dukungan dari Gus Menteri, Dirjen Zakat dan Wakaf Kemenag, dan tentunya kepada seluruh pimpinan BAZNAS yang sudah bekerja keras siang dan malam menyusun skema-skema program untuk mensejahterakan umat dan mempersiapkan generasi terbaik bangsa, melalui program beasiswa ini insya Allah akan memperkuat kultur dan peradaban umat kedepannya terutama dalam menyambut Indonesia emas 2045," katanya.
Menurut Prof. Noor, beasiswa BAZNAS punya arti strategis dalam mempersiapkan SDM di Era Indonesia Emas, yaitu membuat warna peradaban dan kebudayaan yang diwarnai intelektual kesantrian atau kesantrian yang intelektual. "Artinya, Indonesia akan mempunyai ciri khas dan akan memperkuat Negara Pancasila," ucap dia.
Acara itu juga dihadiri oleh Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pengumpulan H Rizaludin Kurniawan, M.Si, Pimpinan BAZNAS RI Bidang Sumber Daya Manusia dan Umum, Kolonel Caj (Purn) Drs. Nur Chamdani, Pimpinan BAZNAS Bidang Perencanaan, Kajian dan Pengembangan Prof Dr Zainulbahar Noor, SE, M.Ec, Sekretaris Utama BAZNAS RI Dr. Muchlis Muhammad Hanafi, Lc., MA., serta Deputi 2 Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan BAZNAS RI, Dr. H. M. Imdadun Rahmat, M.Si., Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf, Kemenag RI Prof. Dr. Waryono Abdul Ghofur, serta para Pimpinan Perguruan Tinggi dan Mahad Aly mitra BCB dari seluruh Indonesia.