Home Politik MUI Apresiasi JK untuk Mendorong Pertemuan Jokowi dan Prabowo

MUI Apresiasi JK untuk Mendorong Pertemuan Jokowi dan Prabowo

Jakarta, Gatra.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla pada 22 April 2019 mengundang para tokoh agama dan masyarakat untuk membahas rencana pertemuan kedua kubu capres 01 dan 02 sebagai upaya rekonsiliasi pasca Pemilu. Majelis Ulama Indonesia (MUI), mengapresiasi langkah JK untuk mendorong pertemuan tersebut.

Wakil Ketua Umum MUI, Zainut Tauhid Sa'adu yang juga hadir dalam pertemuan tersebut mengapresiasi langkah JK agar pendukung dan simpatisan dari keduabelah pihak tidak semakin kacau.

"Saya kira perlu kita apresiasi dan MUI merasa bergembira dengan adanya insiatif yang dilakukan oleh bapak wakil presiden untuk mengumpulkan tokoh-tokoh itu," katanya saat ditemui di kantor MUI Jakarta (23/04).

Ditanya soal hasil pertemuan dengan JK yang ingin mendorong pertemuan Jokowi dengan Prabowo, Zainut menjelaskan dalam rapatnya bersama MUI juga membahas ulang keinginan JK tetsebut.

"Kami juga tadi dalam rapat pimpinan mengapresiasi adanya semacam keinginan dari berbagai pihak untuk agar para elit politik ini khususnya pak Jokowi dan pak Prabowo bisa bertemu silahturahmi agar bisa mendinginkan suasana di masyarakat begitu," jelasnya.

Sebelumnya, ditemui dilokasi yang sama Cawapres 02, Kyai Ma'ruf Amin menjelaskan bahwa mempertemukan kedua kubu adalah upaya rekonsiliasi. Namun, pihak 02 sempat terdengar tidak perlu adanya rekonsiliasi karena tidak ada perpecahan.

"Iya (upaya) rekonsiliasi, di kalangan ormas islam juga akan ada semacam silarurahim tokoh-tokoh juga ormas-ormas islam juga ada pokoknya tidak boleh ada keteganganlah di negara ini harus kita dinginkan," kata Kyai Ma'ruf Amin.

Menanggapi hal itu Zainut menyatakan walaupun tidak ada perpecahan namun perlu adanya persatuan seperti semula yang memisah kedua kubu.

"Memang tidak ada perpecahan di antara bangsa Indonesia, yang ada hanya perbedaan pilihan dan perbedaan pendapat. Tapi begitu pemilu selesai ya kita harapkan bisa kembali seperti semula, tidak lagi ada kubu A atau kubu B. Tidak ada lagi yang disebut Cebong atau Kampret semuanya kembali menjadi manusia yang mulia dan kita semua saudara," jelasnya.

 

 

 

846