London, Gatra.com – Setelah bertahun-tahun rokok menjadi perhatian dunia karena dampak buruknya bagi kesehatan, kini produk gula juga mendapatkan atensi yang lebih. Sebelumnya, beberapa negara sudah memberlakukan pajak untuk minuman manis. Kemudian, baru-baru ini sebuah lembaga think tank terkemuka menyarankan, agar produk seperti permen, makanan ringan, dan minuman manis harus dibungkus dalam kemasan biasa dan tidak terlalu menarik.

Senada dengan itu, Ketua Intitusi Peneliti Kebijakan Publik, Tom Kibasi juga mengatakan, dengan merubah kemasan dari produk gula tersebut akan mengubah ketertarikan orang untuk membelinya. Dia ingin melihatnya diadopsi bersamaan dengan berbagai tindakan lain, termasuk larangan iklan junk food.

Hal tersebut langsung ditolak keras oleh industri produk gula. Badan Perdagangan Makanan dan Minuman berpendapat, bahwa branding adalah "kebebasan komersial yang mendasar" dan "penting bagi persaingan". Argumen yang sama sempat diajukan oleh industri tembakau, tetapi pemerintah masih dapat mempertahankan opini rokok itu tidak baik. Sementara itu, pemerintah belum memutuskan ide kemasan polos untuk produk gula sepenuhnya.

Dilansir dari BBC, Kepala Petugas Kesehatan di Departemen Kesehatan dan Perawatan Sosial Inggris, Prof. Dame Sally Davies mengatakan, dia sedang menunggu bagaimana langkah konkret pemerintah ke depan. “Mulai dari langkah mengatur kemasan perlu dilakukan untuk mengurangi separuh dari tingkat obesitas anak pada 2030 yang ingin dicapai,” ujarnya.

Tetapi yang jelas, dari tiap dekade sesuatu yang tidak mungkin pasti akan menjadi mungkin. Misalnya, rokok. Selama awal perang, para juru kampanye kesehatan dan badan-badan akademis terus mendorong larangan merokok di tempat-tempat umum untuk diberlakukan. Segalanya perlahan mulai berubah dan tercetus kebijakan-kebijakan baru. Di Inggris, tingkat merokok telah turun sepertiga hanya dalam waktu 10 tahun.

Bukti nyata juga diperlihatkan dari Australia. Negara ini menjadi yang pertama kalinya memperkenalkan kemasan polos untuk produk-produk tembakau. Efeknya menunjukkan, adanya penurunan seperempat dari tingkat merokok masyarakat di sana. Ketika debat berkecamuk tentang obesitas, para aktivis berharap masih banyak yang lebih mau mendengar tentang manfaat tindakan radikal terhadap penerapan kebijakan produk gula.