Home Ekonomi Menkeu: Trade War sama dengan GDP Afrika Selatan Hilang

Menkeu: Trade War sama dengan GDP Afrika Selatan Hilang

Jakarta, Gatra.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut "Trade War" alias Perang Dagang Amerika Serikat dan Cina telah membuat 0,5% potensi pertumbuhan ekonomi di dunia hilang. 

"Jadi mempengaruhi ekonomi global. Karena dua negara besar ini size nya paling besar.  Ini sama dengan GDP (Gross Domestic Product) South Africa ilang," jelasnya saat menjadi Keynote Speech di acara Indef, dengan tema Tantangan Investasi Di Tengah Kecamuk Perang Dagang, di Hotel Sahid, Jakarta, Selasa (16/7). 

Baca juga: Pemimpin Cina-AS Siap Bertemu Bahas Perang Dagang

Ani - sapaan akrab Menkeu- menyebut, tahun 2017 ekonomi global sempat mengalami peningkatan. Namun, pada kuartal pertama 2018 saat "Trade War" mulai lalu turun lagi berdampak kepada "supply chain" di semua negara.

Selain itu, menurutnya, juga berdampak pada indeks "shipping" dan "manufacturing" turun secara gradual. Bahkan, dalam sisi moneter seluruh dunia mengalami pelemahan.

Sebab, di saat yang sama, The Federal Reserve atau Bank Sentral AS menaikan suku bunga secara gradual. Sehingga, berakibat pada depresiasi mata uang di berbagai negara. 

Baca juga: Pengamat Prediksi Cina Menangkan Perang Dagang

Nah nilainya macam-macam, tergantung seberapa erat ketergantungan trade-nya dengan AS. "Jadi ini sekaligus memukul negara- negara lain secara langsung dsri dua sisi" jelasnya.

Menurut Ani, perang dagang terjadi akibat kebijakan Presiden Donald Trump yang mereview ulang neraca perdagangan AS. Ia beranggapan perdagangan sebagai suatu kondisi menang atau kalah. 

Baca juga: Cina Kurangi Kepemilikan Surat Utang AS di Tengah Perang Dagang

Sementara, dari sisi perdagangan hal ini adalah suatu "mutual benefit". "Bermula keinginan AS untuk mengurangi surplus dagang dengan AS. Dengan surplus makin tinggi menjadi perhatian. Cina paling besar tentunya, trus Jepang dan Korea. Indonesia juga surplus," kata Ani.

Sehingga, lanjutnya,  pernyataan Trump yang retorik menjadi eskalasi global. Kondisi ini berdampak terhadap global, karena perdagangan AS dan Cina memiliki nilai besar.

329