Home Gaya Hidup Panglima TNI: Personel Satgas Pamtas Harus Pelopori Rakyat

Panglima TNI: Personel Satgas Pamtas Harus Pelopori Rakyat

Jambi, Gatra.com – Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto memeriksa langsung persiapan 400 personel Satgas Yonif Raider 142 Ksatria Jaya, Jumat (26/7).

Mereka merupakan personel dalam rangka operasi pengamanan perbatasan (Pamtas) Republik Indonesia (RI) – Republik Democratic Timor Leste (RDTL) di wilayah Nusa Tenggara Timur menggantikan pasukan sebelumnya yang masa tugasnya telah berakhir.

Pantauan di lapangan, Marsekal Hadi mendarat di Bandar Udara Sultan Thaha sekitar jam 9 pagi dengan menggunakan pesawat Boeing A 737 TNI AU. Hadi bersama rombongan yaitu Asops Panglima TNI Mayjen TNI Ganip Warsito, Aslog Panglima TNI Marsda TNI Kukuh Sudiaryanto, Askomlek Panglima TNI Laksda TNI LutfiSyaefullah, Kababek TNI Brigjen TNI Gunawan Fakki, Staf Khusus Kasal Lakma TNI Dani Achdani, Waasops Kasad Brigjen TNI Untung Budi serta Aslog Kasau Masda Abdul Wahab.

Hadi dan rombongan disambut Pangdam II Sriwijaya Mayjen TNI Irwan, Kapolda Jambi Irjen Pol Muchlis As, Danrem 042/Gapu Kolonel Arh Elphis Rudy, Sekda Provinsi Jambi M Dianto, Danlanud Kolonel PNB Hery Sutrisno, dan para pejabat lainnya.

Kemudian menuju Mako Yonif R 142/Ksatria Jaya di Jalan Yos Sudarso Kasang Jaya, Jambi Timur dan disambut Danyonif R 142/Ksatria Jaya Mayor Inf Iksanudin. Hadi memberikan pengarahan kepada Danpos Satgas di ruang aula, selanjutnya memeriksa sekaligus memberikan pengarahan kepada personel Satgas Pamtas.

Menurut Hadi, misi menjaga wilayah perbatasan bukan satu-satunya misi yang diemban pasukan satgas, terpenting bisa merebut hati rakyat di sana. "Kalian harus jadi pelopor mengatasi kesulitan-kesulitan rakyat," ujar Hadi.

Personel satgas Yonif Raider 142 Ksatria Jaya mengikuti latihan pra-tugas dalam rangka pengamanan perbatasan (Pamtas) Republik Indonesia (RI) – Republik Democratic Timor Leste (RDTL) di wilayah Nusa Tenggara Timur. Pra tugas dilakukan di kawasan Kabupaten Batanghari. Latihan ini berlangsung selama 12 hari. Mereka nantinya ditugaskan di perbatasan negara selama 9 bulan.

Hadi menyebutkan, pasukan yang telah melaksanakan pra tugas sebelumnya diharapkan dapat segera beradaptasi dengan lingkungan di lokasi tugas nanti. "Kenali dulu demografinya, geografinya sehingga kalian akan mengetahui titik - titik rawan yang menjadi ancaman apabila kalian bertugas di sana," katanya.

Selain itu, lanjutnya, kenali dan hormati sosial budaya masyarakat selama bertugas, bukan hanya menjaga Patok Perbatasan tapi juga di sana memiliki tugas merebut dan menguasai hati rakyat sehingga dekat dengan rakyat untuk mengatasi kesulitan rakyat di sekitarnya. Ia juga mengingatkan kepada pasukan Satgas Pamtas agar senantiasa menjaga kesehatan dan keselamatan diri masing-masing.

"Selama di sana jangan lengah. Setiap hari cuaca, medan dan musuh berubah. Untuk itu kalian tidak boleh bertugas di sana hanya rutinitas atau linier saja, harus tetap siaga," katanya.

Dan menghindari perbuatan-perbuatan negatif, minum-minuman keras, asusila, narkoba, bahkan mencuri. "Semuanya harus dihindarkan karena kalian di sana adalah satria. Ksatria selalu bertindak yang terbaik untuk negerinya. Tapi saya yakin, dengan semangat kalian, selama 9 bulan bisa dilalui dengan cepat. Tetap berserah diri kepada Tuhan. Berangkat lengkap, pulang lengkap," katanya.

276