Semarang, Gatra.com - Proses perbaikan kapal tongkang Zulkifli II di area galangan kapal Kodja Bahari, Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, memakan korban. Empat pekerja doking kapal ditemukan meninggal dunia.
Humas Basarnas Jawa Tengah, Nur Mustofa, mengatakan, korban meninggal diduga akibat menghirup gas beracun yang muncul dari bawah dek kapal tersebut.
"Kejadiannya pukul 02.55 WIB dini hari tadi. Ada empat korban yang meninggal dunia setelah masuk ke dalam ruang dalam kapal (palka) sedalam lima meter, dan ada dugaan kuat karena mereka menghirup gas beracun yang muncul di bawah dek kapal," katanya di Semarang, Senin (29/7).
Nur mengatakan, tiga korban warga Solo Boyolali dan seorang lagi warga Bekasi. Mereka adalah Mardjono (61 tahun, asal Gondosari II NO.39 RT 07/17 Kelurahan Harapan Jaya, Kecamatan Bekasi Utara Kota Bekasi), Lamani (32), Muhammad Nur Huda (22) dan Jadi (33), ketiganya berasal Desa Pentur, Kecamatan Simo Boyolali.
Nur menyampaikan, kejadian tersebut bermula saat mereka mengerjakan perbaikan kapal pada Minggu (28/7) siang. Namun, keberadaan keempat pekerja tersebut tidak ada kabarnya hingga sore hari.
Kemudian, seorang mandor bernama Wiratno mulai curiga. Sekitar pukul 21.30 WIB malam, ia mengecek ke dalam kapal tongkang.
"Tapi hanya ditemukan barang- barang milik para korban. Mandornya lalu mengecek kembali ke atas dek kapal tongkang dan saat membuka pintu palka ternyata empat pekerja dalam kondisi tergeletak sudah tidak bernyawa," tuturnya.
Kemudian, Kasi Operasi dan Siaga Basarnas Jateng, Agung Hari Prabowo, menyatakan bahwa pihaknya mengirimkan satu tim rescuer untuk melakukan evakusi dengan dilengkapi alat mountenering dan alat bantu napas self contain breating aparatus (SCBA).
"Di ruang palka yang sempit masih tercium bau gas beracun yang sangat menyengat, sehingga cukup membahayakan para rescuer yang turun evakuasi sehingga mereka kami bekali SCBA," ujarnya
Agung mengaku butuh waktu dua jam untuk melakukan evakuasi para korban. Hal tersebut disebabkan kondisi kapal tongkang masih mengeluarkan aroma gas beracun.
"Para korban saat ini dibawa ke RSUP Dr Kariadi, menunggu proses pemulangan jenazah ke rumah duka masing-masing," ucapnya.