Bogor, Gatra.com - Manager General Affair PT Smelting (PTS), Saptohadi Prayetno mengatakan perusahaannya memiliki program pelestarian keragaman hayati sebagai upaya mengembalikan bahan baku yang telah diambil perusahaan dari alam. 

PTS adalah perusahaan produksi tembaga yang bahan bakunya berasal dari PT Freeport. Progam tersebut adalah Biodiversity Management yang terdiri dari penanaman hutan bakau dan perkembangbiakan elang jawa.

"Mangrove (hutan bakau) di pesisir utara Pulau Jawa di mana kami telah menanam sekitar 40.300 pohon dengan luas 3 hektare. Ini sudah sukses, 95% berhasil karena di daerah hilir Bengawan Solo sudah berhasil," jelasnya dalam presentasinya di acara INAFOR 2019 di Bogor, Rabu (28/8).

Hutan bakau tersebut telah berubah menjadi sebuah wilayah ekowisata. Sementara ekosistem biota laut di wilayah tersebut telah terbentuk dengan baik.

Untuk program perkembangbiakan elang jawa, PTS bekerja sama dengan Taman Safari Indonesia. PTS sangat khawatir dengan tingkat percepatan kepunahan satwa endemik ini cukup tinggi.

"Kami bekerja sama dengan Taman Safari Indonesia untuk program pengembangbiakan selama lima tahun. Kita fokus kepada burung, burung di Indonesia percepatannya 160 dari total 1492, ini yang kami khawatirkan bagaimana satwa-satwa asli endemik Indonesia terancam punah," paparnya.

Ia menambahkan, saat ini perdagangan ilegal pada elang jawa di Indonesia sangat marak. Oleh karena itu, demi mendorong program peningkatan 10% populasi 25 hewan yang dilindungi perkembangbiakan yang dilakukannya terus mendapat perhatian.

"Kami sudah membangun kandang dengan luas 9x9 meter dan tinggi 12 meter untuk kandang pengembangbiakan. Ini jauh di dalam hutan, di taman safari. Kami harap burung yang nantinya lahir bisa dikembangbiakkan dan dilepaskan ke alam liar," ujar Sapto.