Menlo Park, Gatra.com - Instagram telah mengumumkan langkah-langkah pengetatan terhadap posting yang terkait produk penurunan berat badan dan operasi kosmetik. Beberapa pos akan disembunyikan untuk pengguna di bawah 18 tahun. Sementara untuk promosi produk penurunan badan secara ajaib dan instan akan diberi tindakan penghapusan oleh pihak Instagram.
Pihak Instagram melakukan kebijakan tersebut didorong oleh adanya kekhawatiran yang meningkat atas dampak mempromosikan produk-produk diet pada anak muda. Aktor dan aktivis, Jameela Jamil mengatakan langkah itu merupakan sebuah "kemenangan besar" dalam perang melawan industri diet dan detoksifikasi.
Promosi terkait produk "cepat kurus" yang tidak realistis akan dihilangkan. Kaum muda akan dilarang melihat beberapa pos yang berkaitan dengan diet dan bedah kosmetik jika mereka memiliki insentif untuk membeli.
"Kami ingin Instagram menjadi tempat yang positif bagi semua orang yang menggunakannya. Kebijakan ini merupakan bagian dari pekerjaan kami yang berkelanjutan untuk mengurangi tekanan yang kadang-kadang dirasakan orang sebagai akibat dari media sosial," ungkap Manajer Kebijakan Publik Instagram, Emma Collins seperti dilansir BBC, Kamis (19/9).
Saat ini tengah banyak kekhawatiran yang meningkat atas dampak industri kosmetik dan diet terhadap orang-orang melalui promosi tujuan yang tidak realistis. Februari lalu, direktur medis National Health Service England, Stephen Powis, menyerukan larangan iklan media sosial yang di-endorse para selebriti yang mempromosikan bantuan penurunan berat badan.
Powis mengatakan bahwa produk tersebut memiliki efek merusak pada kesehatan fisik dan mental anak muda. Sementara itu, Jamil, yang mendirikan gerakan I Weigh sebagai reaksi terhadap konten yang mempromosikan produk penurunan berat badan dan gaya hidup tidak sehat, menyambut baik perubahan tersebut.
"Facebook dan Instagram mengambil sikap untuk melindungi kesehatan fisik dan mental orang-orang yang secara online mengirimkan pesan penting kepada dunia. Saya senang bisa mereka mengambil langkah ini, bersama sejumlah ahli lain yang menjelaskan bahaya dari produk ini," sebut Jamil.