Jakarta, Gatra.com - Filler kini tengah populer di kalangan klinik kecantikan agar wajah selalu awet muda. Terkait hal itu pakar kecantikan dan antipenuaan, dr. Ayu Widyaningrum menghadirkan fat filler melalui Fat Graft atau transfer lemak.
Dokter Ayu menjelaskan, transfer lemak tersebut diproses dengan centrifuge dan tabung khusus untuk mendapatkan lemak murni. Transfer lemak dilakukan untuk area smile line, cheek, teardrop atau kantong mata, dahi, marionette line, dan jawline pasien.
“Teknologi yang saya pakai, mungkin bukan yang pertama kali di Indonesia. Ada beberapa dokter yang mengadopsi treatment serupa, namun beda teknologinya. Saya pakai teknologi tabung dari Jerman,” papar dr. Ayu dalam keterangannya, Selasa (16/7).
Baca juga: Dokter Kecantikan Ayu Widyaningrum Berbagi Kebahagian bersama Ratusan Anak Yatim
Proses tindakan fat filler adalah dengan mengambil 10-20 cc fat (lemak) pada pinggul atau bagian perut bawah pasien. Tindakan fat filler ini tanpa sayatan, hanya meninggalkan lubang kecil 0,2 milimeter yang kemudian akan menutup dengan sempurna.
Menurut dr. Ayu, fat filler memiliki manfaat luar biasa untuk estetika yang tentunya sangat aman dilakukan. “Manfaat fat filler adalah mengurangi pemakaian filler-filler dan simulator kolagen yang mempunyai efek granuloma, bleber (berlebihan), asimetris, dan pastinya aman bagi tubuh pasien karena efek samping mikrosisnya hampir tidak ada, hanya 0,01 persen." terangnya.
Ia memastikan pemakaiannya aman. "Aman karena ini dari tubuh pasien untuk tubuh pasien, dan kesannya lebih natural, tidak too much,” tambahnya.
Baca juga: Pelajari Teknik Baru Rekonstruksi Hidung, Dokter Ayu Widyaningrum Terbang ke Taiwan
Adapun efek samping yang umumnya dialami pasien setelah melakukan fat filler terbilang kecil. Ada bengkak sedikit dan memar juga rasa nyeri atau kram saat tindakan pengambilan lemak selesai, namun itu semua hanya berlangsung selama tiga hari.
Meskipun demikian, dr. Ayu mengungkapkan bahwa fat filler merupakan tindakan semi permanen. Dalam arti, wajah bisa kembali mengalami loss fat (kekurangan lemak) saat tubuh mengalami penurunan berat badan yang drastis.
“Kekurangan fat filler adalah bisa diserap tubuh saat berat badan turun drastis seperti misalnya 20-30 kilogram, akan ada loss fat sehingga area tertentu butuh dilakukan fat filler ulang setiap dua minggu atau satu bulan sekali. Ini sangat aman karena sumbernya berasal dari tubuh pasien sendiri,” jelas pemilik Widya Aesthetic Clinic ini.
Baca juga: Peringati Hari Bidan, Klinik Kecantikan Beri Perawatan Gratis Untuk Para Bidan
Menurutnya, tidak ada bahan apa pun untuk dicampurkan pada fat filler, murni dari lemak tubuh pasien yang disterilisasi dan dipisahkan dari jaringan-jaringan lain sehingga terbentuk pure fat,” tegasnya.
Lemak murni tersebut yang dimasukkan dengan cannula ke area wajah yang volumenya berkurang seperti kantung mata atau teardrop, smile line, marionette line, serta area-area temporal yang cekung akibat pertambahan usia atau akibat diet ekstrem yang dilakukan pasien.
“Yang perlu diperhatikan adalah pasien dilarang untuk mengonsumsi seafood dan melakukan setrika wajah setelah melakukan tindakan fat filler. Jika wajah mendapat ultraformer, tingkat laser sampai titik burn tersebut dapat mengurangi efek fat filler, yang menyebabkan volume lemak lebih cepat diserap tubuh.” paparnya.