Home Milenial Jogja Youth Farming, Hidupkan Tani Lewat Wisata & Angkringan

Jogja Youth Farming, Hidupkan Tani Lewat Wisata & Angkringan

Bantul, Gatra.com - Bermula dari keinginan mandiri dalam memenuhi kebutuhan sayur-sayuran untuk usaha angkringan, Jogja Youth Farming (JYF) yang digagas Karang Taruna Yudha, Desa Argomulyo, Kecamatan Sedayu, Bantul, menjadi lahan baru penghasilan.

Dibangun di tanah kas desa seluas 3.500 meter persegi, JYF didirikan sejak Juli 2019 dan diresmikan oleh permaisuri Keraton Yogyakarta GKR Hemas pada 3 November lalu.

"Awalnya memang kami berkeinginan memenuhi kebutuhan sayur mayur untuk usaha angkringan yang sudah ramai. Tapi visi misi besarnya adalah mengajarkan anak muda tentang dunia pertanian dan seluk beluknya," kata Ketua Karang Taruna Yudha Tugiyanto kepada Gatra.com, Kamis (21/11).

Beranggotakan total 80 orang, JFY turut melibatkan 25 pemuda dari yang masih bersekolah sampai yang belum memiliki pekerjaan untuk mengelola lahan.

Ketua Karang Taruna Yudha Tugiyanto mengecek tanaman pare belut yang siap dipanen minggu ini saat mengajak Gatra.com keliling JYF, Kamis (21/11). Berlokasi di Desa Argomulyo, Sedayu Bantul, JYF memiliki bervisi misi mengenalkan dunia pertanian ke generasi muda. (GATRA/Kukuh Setyono/ar)

Mereka belajar bercocok tanam sayuran dan tanaman obat-obatan di bawah bimbingan Tugiyanto yang sempat belajar pertanian di sekolah Joglo Tani, Sleman. Hasilnya, setelah lima bulan, JYF panen sayuran. Sejak itu, setiap minggu JYF mendapat pemasukan dari sayuran Rp800 ribu.

Selain memenuhi kebutuhan angkringan, sebagian sayuran juga diminati warga desa yang datang langsung ke kebun. "Setiap bulan, laba kami bagikan rata sesuai jam kerja anggota yang datang. Jadi pendapatan mereka sepenuhnya dipertimbangkan dari absensi," ujarnya.

Melihat prospeknya bagus, atas keputusan rapat, lini usaha JYF ditambah dengan membuka resto sejak Senin (18/11). Tidak hanya itu, sebagian kecil lahan juga disulap menjadi kolam ikan. 

Sejak seminggu lalu, kolam ini ditaburi bibit ikan nila. Di lokasi yang sama juga didirikan sanggar pengelolaan sampah anorganik melalui bank sampah untuk dijadikan kerajinan.

Ketua Karang Taruna Yudha Tugiyanto mengecek tanaman pare belut yang siap dipanen minggu ini saat mengajak Gatra.com keliling JYF, Kamis (21/11). Berlokasi di Desa Argomulyo, Sedayu Bantul, JYF memiliki bervisi misi mengenalkan dunia pertanian ke generasi muda. (GATRA/Kukuh Setyono/ar)

"Edukasi pertanian sejak awal kami berikan ke anggota dengan harapan akan menjadi pilihan dunia kerja. Kami berharap FYJ melahirkan generasi muda petani yang semakin surut di negeri ini," harapnya.

Tapi seiring waktu, pelatihan bidang pertanian menarik minat sekolah di DIY dan kota lain. JYF menjadi area rekreasi edukasi bagi siswa untuk belajar bercocok tanam.

Tugiyanto mengisahkan, awalnya kedatangan siswa untuk wisata edukasi dianggap biasa saja. Namun beberapa anggota mengusulkan untuk menghadirkan berbagai tanaman obat yang bisa dibudidayakan di rumah.

"Akhirnya konsep JYF berkembang menjadi edukasi tanaman obat keluarga taruna yuda atau Toga Tayo, taruna daur ulang sampah atau turahan, dan resto," kata dia sambil mengajak Gatra.com berkeliling menengok tanaman pare belut atau krei yang siap panen.

1112