Home Ekonomi Peternak Tuntut Pangkas Produksi DOC, Ini Jawaban Mentan

Peternak Tuntut Pangkas Produksi DOC, Ini Jawaban Mentan

Jakarta, Gatra.com - Ratusan peternak ayam dari Paguyuban Peternak Rakyat Nasional (PPRN) melakukan demonstrasi di depan kantor Kementerian Perdagangan pada Rabu (27/11). Mereka menuntut pemangkasan bibit ayam umur sehari (DOC) sebanyak 10 juta ekor. Kabarnya, Kementerian Pertanian akan memangkas produksi DOC sebanyak 7 juta ekor mulai 1 Desember 2019.

Awalnya, persoalan ini disebabkan turunnya harga ayam hidup atau livebird di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan sebagian Jawa Barat di bawah Harga Pokok Produksi (HPP) batas bawah sebesar Rp18 ribu/kilogram. Angka ini berdasarkan data Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat (PINSAR) Indonesia. Di beberapa lokasi tersebut, harga livebird berkisar Rp16.000- Rp17.500 per Selasa (26/11).

Menanggapi hal tersebut, Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo menganggap pemangkasan DOC hanya solusi sementara. "Itu kan temporary system. Nanti permanent system-nya bahwa industrinya lebih banyak di ujung," katanya saat ditemui Gatra.com pada Rabu (27/11).

Menurutnya, terjadinya penurunan harga disebabkan oversupply ayam. Untuk menyerap kelebihan suplai ayam, Syahrul mendorong pengembangan industri pengolahan ayam.

"Dagingnya dijual dimana? Karena ini jutaan, mungkin ratusan juta sampai miliaran ayam nanti yang akan menetas. Harusnya ada yang tangkap jadi pabrik nugget di situ. Kemudian, beberapa produk sisa seperti ceker ayam didorong untuk diekspor. Kita cari tempat dimana bisa ekspor. Misalnya di Cina, jadi bahan pencampur lain-lain," tuturnya.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, I Ketut Diarmita mengatakan, belum ada rencana penambahan pemangkasan DOC menjadi 10 juta ekor. "Belum ada rencana," ujarnya kepada Gatra.com pada Rabu (27/11).

167