Home Kebencanaan Herman Deru Sebut Serangan Harimau Juga Pengaruh Geothermal

Herman Deru Sebut Serangan Harimau Juga Pengaruh Geothermal

Palembang, Gatra.com – Serangan harimau Sumatera yang telah mengakibatkan tiga petani di Sumatera Selatan (Sumsel) meninggal dunia diduga juga dipengaruhi interaksi dari proses alam, seperti halnya geothermal yang berada di kawasan tersebut.

Dalam pidatonya pada rapat paripurna DPRD Sumsel, Jumat (13/12) pagi, Gubernur Sumsel Herman Deru menyatakan sudah merespon permintaan wakil rakyat mengenai kasus yang menimpa warga di kabupaten Lahat dan Pagar alam tersebut. Mengenai serangan harimau sumatera sehingga menewaskan warga telah menjadi perhatian bagi pemerintah daerah dan wakil rakyat.

“Bahkan masalah ini sudah dibawa (disampaikan) kepada Menteri Lingkungan Hidup, Siti Nurbaya belum lama ini. Pada diskusi itu, pemerintah tidak tinggal diam, diketahui ada tujuh ekor harimau sumatera saat ini yang hidup berdasarkan koridornya termasuk berada di kawasan lindung di Sumsel,” terang Deru.

Disebut Deru, satwa harimau tidak akan keluar dari habitat hidupnya, kecuali terdapat oknum-oknum masyarakat yang memasuki kawasan habitat tersebut sekaligus mempengaruhi rantai makanannya, “Kemungkinan penyebab kedua, ialah fenomena alam. Dari Informasi di lapangan, ada interaksi dari proses geothermal (panas bumi) yang berada di kawasan tersebut,” sambung Deru.

baca juga : https://www.gatra.com/detail/news/461864/kebencanaan/bksda--serangan-harimau-sumatera-akibat-habitat-kian-rusak

Sehingga, Deru pun meminta agar warga dapat lebih tenang dan tetap waspada ketika memasuki atau berada di kawasan habitat harimau. "Kita akan ke sana mungkin juga bersama wakil rakyat daerah guna meninjau masyarakat dan melakukan dialog. Pemerintah juga masih menunggu laporan dari pihak kepolisian, karena informasinya juga ada perlintasan jejak harimau yang dibuat oleh manusia,” pungkas Deru.

Menanggapi hal ini, Kepala Seksi Konservasi Wilayah II Lahat Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumsel, Martialis Puspito belum bersedia mengomentarinya, karena membutuhkan hal tersebut membutuhkan penelitian lanjutan. Namun, ia membenarkan jika, kawasan tambang geothermal yang kemungkinan sudah beroperasi memang berada pada ruang hidup harimau sumatera.

“Jika pengaruh geothermal berakibat serangan harimau, saya belum bisa menanggapi. Itu perlu kajian lanjutan, dan benar masuk  di dalam kawasan ruang (jalur) harimau,” ucapnya dihubungi Jumat (13/12) siang.

 

 

 

287