Jakarta, Gatra.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) marah. Selama 34 tahun ini, tak ada satu pun kilang minyak baru. Padahal, dengan membangun kilang akan banyak sekali produk turunannya. Keberadaan kilang juga dapat mengerem impor petrokimia.
"Impor petrokimia ini gede sekali. Rp323 triliun impor petrokimia tiap hari. Jengkel kaya apa. Coba, triliun ya bukan miliar," saat membuka Musrenbangnas Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, di Istana Negara, Jakarta, Senin (16/12).
Yang membuat Jokowi kecewa, sejak lima tahun lalu seusai dirinya dilantik sebagai Presiden 2014-2019, instruksi agar segera membuat kilang baru sudah ada. Namun hingga kini tak juga terealisasi.
Baca juga: Jokowi : Pembangunan Kilang Minyak Tuban Buka Banyak Lapangan Kerja
"Saya minta kilang ini segera dibangun, tapi sampai detik ini dari 5 (kilang) yang ingin kita kerjakan, satu pun nggak ada yang berjalan. Satu pun!" ujarnya.
Meski begitu, realisasi kilang ini ia tunggu betul. Jokowi bahkan meminta Kapolri, Jaksa Agung hingga KPK untuk ikut menunggu dan memantau pelaksanaannya. Ia menilai ada pihak-pihak yang menghendaki Indonesia terus-terusan impor.
Baca juga: Jokowi Marah, Inilah Alasan Indonesia Kalah dari Vietnam
"Harus rampung. Pekerjaan besar ini harus rampung," ia menegaskan.
Jokowi juga meminta pemerintah daerah (pemda) mendukung misi tersebut. Jika ada permasalahan terkait pembangunan kilang baru, pemda dimintanya ikut membantu.
"Kalau masih ada problem pembebasan lahan, daerah dukung penuh. Masalah perizinan, daerah ikut campur, cawe-cawe agar selesai. Yang kita harapkan itu, kalau lima hal itu selesai, rampung negara ini," ujarmya.