Home Milenial Kemendikbud Latih Kepsek dan Direktur Politeknik jadi 'CEO'

Kemendikbud Latih Kepsek dan Direktur Politeknik jadi 'CEO'

Jakarta, Gatra.com - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memastikan ke depannya, pelatihan peningkatan kapasitas sumber daya pengajaran dalam pendidikan Vokasi juga akan menyasar Kepala Sekolah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Direktur Politeknik. Hal tersebut disampaikan Pelaksana Tugas Direktur Jenderal (Plt Dirjen) Pendidikan Vokasi Kemendikbud, Patdono Suwignjo.
 
Menurutnya, Peningkatan tidak akan dilakukan hanya kepada Guru atau Dosen SMK dan Politeknik, Namun Kepala Sekolah dan Direktur juga akan dilatih untuk menjadi "CEO" dari SMK dan Politeknik yang bersangkutan.
 
"Sekarang, kita lakukan juga pelatihan kepada Kepala Sekolah SMK dan Direktur Politeknik. Tetapi, bukan dengan tujuan untuk menjadi dosen atau menjadi guru, tapi kepsek [kepala sekolah] dan direktur kita latih untuk dapat menjadi CEO SMK atau Politeknik yang bersangkutan. Jadi, materi pelatihannya akan beda," ucap Patdono di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (11/2/2020).
 
Patdono mengatakan, pentingnya sebuah pelatihan dari SDM pendidikan Vokasi, yaitu dosen dan guru. Peningkatan kapasitas guru dan dosen menjadi strategi pertama dalam revitalisasi Vokasi.
 
"Ini berdasarkan kajian kita, kelemahan pendidikan vokasi kita itu, ada di mutu gutu dan dosennya. Untuk itu, kita jadikan program pertama, lakukan pelatihan pada Guru dan Kepsek SMK, kemudian dosen dan Direktur Politeknik. Dimana pelatihan ini, Kompetensinya diakui melalui sertifikasi yang diakui industri," kata Patdono.
 
Selanjutnya, sebagai Struktur Kedirektoratan yang baru, Patdono mengatakan Ditjen Pendidikan Vokasi kedepan akan memastikan keselarasan alur pendidikan Vokasi mulai dari Pelatihan, Kursus, Sekolah Menengah Kejuruan Hingga Pendidikan Tinggi Vokasi/Politeknik.
 
"Tugas dan fungsi Ditjen Vokasi, pada prinsipnya dimita memelototi dan memagari Pendidikan Vokasi. Mulai dari Pelatihan, Kursus, Sekolah Menengah Kejuruan hingga Pendidikan Tinggi Vokasi atau Politeknik. Hal ini supaya sesuai dengan tujuan yang inhin kita capai dan ada keaelarasan. Sehingga, Ditjen vokasi menangani end to end dari pendidikan vokasi," pungkasnya.
868