Home Ekonomi 697,5 Ton Gabah di Panen Perdana Sungai Tengah

697,5 Ton Gabah di Panen Perdana Sungai Tengah

Siak, Gatra.com - Tahun depan, petani sawah di Kampung Sungai Tengah Kecamatan Sabak Auh Kabupaten Siak bisa jadi sudah bisa panen serentak.

Sebab keluhan mereka soal minimnya alat mekanis pengolahan tanah, langsung direspon oleh Bupati Siak Alfedri saat panen raya perdana di kampung itu pekan lalu.

Kepada Gatra.com Alfedri menyebut kalau tahun ini dia akan merealisasikan apa yang selama ini dikeluhkan oleh petani.

"Ini menjadi catatan kami. Sebab ke depan kami ingin pola pembangunan pertanian khususnya areal persawahan di Kampung Sungai Tengah itu lebih meningkat lagi," katanya.

Alfedri juga menyebut bahwa persoalan yang dihadapi para petani di setiap kecamatan rata-rata terkait kurangnya pasokan air dan alat mesin pengelola tanah tadi.

"Distribusi air dalam skala besar dari sungai ke sawah menjadi kendala dan ini membutuhkan biaya operasional yang cukup besar. Tapi kita sudah mengupayakan pompanisasi sebagai salah satu solusi supaya sawah itu tak kekurangan air lagi," ujarnya.

Dan khusus di Kampung Sungai Tengah kata Alfedri, tahun ini akan dibikin 15 unit pintu air tersier. Pintu air itu bantuan dari Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Riau.

"Mudah-mudahan dengan adanya bantuan itu, hasil pertanian semakin meningkat," Alfedri berharap.

Ketua Gapoktan Mekar Jaya Kampung Sungai Tengah, Kadomo cerita, dari total 450 hektar luas persawahan di daerah itu, panen perdana hanya 155 hektar. Sisanya akan dipanen pertengahan April mendatang.

"Panennya tak serentak lantaran minimnya mesin pengelola tanah," katanya kepada Gatra.com, Kamis (20/2).

Saat ini kata Kadomo, daerahnya cuma punya tiga mesin pengelola tanah. Itulah yang dipakai untuk membajak 450 hektar lahan tadi. Alhasil, petani bergantian lah.

"Alhamdulillah waktu panen perdana, bupati langsung respon," katanya.

Kadomo kemudian merinci, hasil panen perdana dari 155 hektar tadi mencapai 697,5 ton gabah. Ini artinya satu hektar sawah di sana menghasilkan 4,5 ton.

"Benih yang dipakai petani di daerah ini jenis serang dengan masa tanam 122 hari," terangnya.


Reporter: Sahril Ramadana

 

185