Semarang, Gatra.com - Jelang Ujian Nasional, ribuan siswa dari siswa sekolah dasar, madrasah ibtidaiyah (SD/MI), SMP/MTs, SMK/SMA/Madrasah Aliyah (MA) dari berbagai daerah di Jawa Tengah ikuti gelaran dzikir akbar doa bersama. Selain berdoa untuk kelulusan Ujian Nasional, para jemaah juga berdoa untuk seluruh masyarakat Indonesia agar terbebas dari wabah Coronavirus.
Wakil Menteri Agama (Wamenag) RI Zainut Tauhid Sa'adi menyampaikan, setidaknya ada enam kunci sukses dalam menuntut ilmu. Enam itu diantaranya; dzaka'un (Memiliki kecerdasan), hirshun (Ketekunan), ishtibarun (Kesabaran), bulghatun (Bermodal), irsyadu ustadzin (Petunjuk guru) dan terakhir, thulu zamanin (Waktu yang tidak sebentar).
"Jika anda semua memiliki dan dapat melakukan enam hal tersebut. Maka kelak kalian akan menjadi orang yang sukses,” kata Zainut di Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT),Semarang, Jumat (13/3).
Ketua Umum PP IPNU Periode 1988-1996 itu mengatakan, syarat nomor satu adalah dzaka'un (Mempunyai kecerdasan), cerdas disini tidak sekedar cedas secara IQ saja, namun cerdas dalam dalam berbagai aspek atau cerdas dalam arti luas.
Dia pun merinci bahwa kecerdasan disini harus mencakup tiga hal, yakni cerdas akal, emosi serta dalam beragama (spiritual). "Ini menjadi syarat pertama. Emosi bagus, tetapi spiritual lemah, maka yang akan terjadi ialah ketimpangan. Maka ketiganya harus berjalan beriringan,” terangnya.
Dalam kesempatan tersebut, Wakil Ketua MUI itu juga mendoakan para siswa, agar dapat lulus semua dan menjadi orang yang sukses. "Saya doakan, yang ikut doa bersama di MAJT Ini, kelak ada yang menjadi Bupati/Walikota, ada yang jadi Gubernur, jadi Menteri, ada Presiden. Jadi Wamen jangan," ujarnya.
Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen mengapresiasi kegiatan tersebut. Taj Yasin berharap, dengan perantara berzikir dan istighotsah, risiko mara bahaya yang sedang menimpa masyarakat Indonesia dapat ditekan, termasuk wabah virus corona yang masih menjadi perbincangan hangat masyarakat global.
"Alhamdulillah, Kementerian Agama memberikan saran agar masyarakat bersama-sama membaca doa qunut nazilah agar terhindar dari segala macam bahaya hang ada,” kata Gus Yasin, sapaan akrabnya.
Gus Yasin juga menyampaikan, bahwa Indonesia akan akan memasuki Indonesia Emas pada tahun 2045. "Ayo ramai-ramai kita ajak kebaikan atau kita jadikan yang terbaik. Ajak diri kita, teman kita, saudara kita dan lingkungan kita. Mari kita pahami dan jalankan agama, supaya kita terhindar dari paham radikalisme, intoleran dan lainya," ucapnya.
Sementara itu, Ketua Pengelola Pelaksana (PP MAJT), Prof KH Noor Achmad mengapresiasi kegiatan zikir dan istighotsah tersebut. Menurut dia, kegiatan zikir dan istighotsah di MAJT tetap dilaksanakan, meskipun, kabarnya tahun depan tidak ada lagi UN, namun bentuknya diganti dengan yang lain.
“Sudah 11 tahun kita gelar sejak tahun 2009, hingga saat ini tidak ada laporan pelajar yang mengikuti istighotsah di MAJT tidak ada yang lulus. Artinya rata-rata mereka yang mengikuti istighotsah 100 persen lulus. Saya doakan tahun ini lulus semua,” kata Prof Noor.
Prof Noor juga menyampaikan, dzikir akbar doa bersama tahun ini terasa istimewa, tidak sekedar berdoa untuk diri sendiri, sukses untuk kelulusan saja, tapi juga pemantapan karakter religius, nasionalisme, juga berdoa untuk keselamatan bangsa supaya terhindar dari segala macam wabah penyakit, seperti DB dan utamanya virus corona.
"Dengan istighosah ini, semoga bangsa Indonesia dan bangsa-bangsa di Dunia terhindar dari wabah virus corona," harapnya.