Tegal, Gatra.com - Masjid Agung Kota Tegal, Jawa Tengah tetap akan menggelar salat Jumat atau Jumatan meski sudah ada fatwa dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) agar salat Jumat di masjid ditiadakan demi mencegah penyebaran virus corona (Covid-19). Bahkan usai salat Jumat akan digelar istighosah.
Informasi akan digelarnya istighosah tersebut sudah beredar di media sosial sejak beberapa hari terakhir. Berdasarkan pamflet yang disebarkan panitia, istighosah itu bertema Istighosah Selamat Dari Wabah Corona. Waktu pelaksanaannya Jumat (20/3) di Masjid Agung Kota Tegal usai pelaksanaan salat Jumat.
Sejumlah netizen atau warganet pun mengomentari rencana digelarnya acara tersebut. Sebagian dari mereka menyayangkan digelarnya istighosah yang dipastikan akan dihadiri banyak orang itu di tengah wabah corona yang sudah menyebar di sejumlah daerah di Indonesia. Penyelenggaraan acara itu dinilai berisiko menyebabkan penularan virus corona karena banyak orang akan berkumpul.
Salah satunya adalah akun Twitter @dearsunbee. "bukannya lagi dilarang kumpul kumpul ya? Ini kok malah ngadain acara beginian. Pak@ganjarpranowo lihat nih pak, tolong dikondisikan, gak punya tv apa gimana si penyelenggarannya," tulis sambil memention akun Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Akun @d_niiptr menyinggung acara tablig akbar di Malaysia yang akhirnya membuat penularan wabah virus corona di Negeri Jiran semakin parah. "di malaysia ngadain tabligh akbar malah yang kena virus makin mbludag (banyak)," tulisnya.
Sekretaris Masjid Agung Kota Tegal Muhammad Abdul Hayyi saat dikonfirmasi Gatra.com mengatakan salat Jumat dan acara istoghosah tetap akan dilaksanakan. Hayyi mengatakan, acara istighosah akan berlangsung selama sekitar satu jam dan dipimpin oleh Pengasuh Pondok Pesantreran Darrul Hijrah Kota Tegal Habib Thohir bin Abdullah Alkaff.
"Jumatan dan istighosah tetap dilaksanakan. Istighosah sudah diagendakan oleh jemaah Rotibannya Habib Thohir," kata Hayyi melalui sambungan telepon, Kamis (19/3) malam.
Disinggung banyaknya orang yang diperkirakan akan menghadiri istighosah sehingga dikhawatirkan menimbulkan risiko penyebaran virus corona, Hayyi mengatakan digelarnya acara istighosah justru sebagai upaya dari umat Islam agar wabah virus corona segera berakhir. Dia juga beralasan belum ada kasus positif Covid-19 di Kota Tegal.
"Justru kondisi saat ini, umat sangat mengharapkan doa dari para ulama. Ini kebutuhan umat untuk semakin mendekatkan kepada Allah SWT. Umat diajak untuk berdoa. Semakin banyak yang hadir semakin baik," ujar dia.
Hayyi mengatakan, pengurus masjid tetap melakukan upaya untuk mencegah penyebaran virus corona seperti dianjurkan Dinas Kesehatan Kota Tegal. Yakni dengan menyemprotkan cairan disinfektan ke seluruh area masjid dan menggulung karpet untuk dicuci.
Selain itu, rencananya sebelum salat Jumat dan istighosah digelar, pengurus masjid juga akan menyediakan hand sanitizer agar warga yang akan masuk masjid bisa membersihkan tangannya. "Jemaah salat Jumat juga sudah diimbau untuk membawa sajadah sendiri karena karpet sudah digulung untuk dicuci," ujar dia.