Home Internasional Peringatan Trump, Iran Akan Bayar Mahal Serangan Terhadap AS

Peringatan Trump, Iran Akan Bayar Mahal Serangan Terhadap AS

Washington DC, Gatra.com - Trump memperingatkan Iran, bahwa negeri Mullah itu akan membayar mahal atas setiap serangan terhadap pasukan AS di Irak. AFP, 2/4. "Kami tidak menginginkan permusuhan, tetapi jika mereka memusuhi kami, mereka akan menyesal," katanya tentang Iran di sebuah konferensi pers Gedung Putih mengenai pandemi coronavirus.

"Jika ini terjadi, Iran akan membayar harga yang sangat mahal," Trump tweeted pada hari sebelumnya. Trump juga mentwitt bahwa atas informasi yang terpercaya, Iran atau sekutunya sedang merencanakan serangan diam-diam terhadap pasukan dan aset AS di Irak.

Ketegangan antara musuh bebuyutan itu meningkat sejak Trump meninggalkan perjanjian nuklir penting pada 2018, dan menerapkan kembali sanksi. Ketegangan melonjak sejak pembunuhan AS terhadap Mayor Jenderal Qasem Soleimani dalam serangan pesawat tanpa awak di luar bandara Baghdad pada Januari .

AS dan Iran terkunci dalam persaingan yang tegang untuk menancapkan pengaruh di Irak. Teheran memiliki sekutu yang kuat, termasuk di antara milisi bersenjata. Washington memiliki hubungan dekat dengan pemerintah.

Sekitar 7.500 tentara asing berada di Irak sebagai bagian dari koalisi pimpinan AS yang membantu pasukan lokal memerangi kelompok-kelompok jihad, tetapi jumlah itu sedang ditarik secara signifikan bulan ini. Aliansi ini sementara menarik personil mereka pulang sebagai langkah pencegahan terhadap pandemi coronavirus. Mereka meninggalkan beberapa pangkalan Irak..

Pangkalan-pangkalan dan kedutaan asing itu, khususnya misi Amerika, telah menjadi sasaran lebih dari dua lusin serangan roket sejak akhir Oktober. Serangan-serangan itu, yang dituding AS oleh kelompok bersenjata yang didukung Iran, telah memicu kekhawatiran perang proksi di tanah Irak.

Sebelumnya pada Rabu Iran mengecam sanksi AS, yang menyebabkan jumlah kematian akibat virus Corona menjadi 3.000. Teheran telah berulang kali meminta Washington untuk membalikkan kebijakannya. Kebijakan yang telah ditentang sekutu AS sendiri, khususnya sejak pandemi COVID-19.

Presiden Hassan Rouhani menuduh Washington kehilangan "peluang bersejarah" untuk mencabut sanksi. "Ini adalah masalah kemanusiaan. Tidak ada yang akan menyalahkan mereka karena mundur," katanya.

Obat-obatan dan peralatan medis secara teknis dikecualikan dari sanksi AS, tetapi pembelian sering dihambat oleh keengganan bank untuk memproses pembelian, karena takut dikenai penalti besar di Amerika.

3861