Teheran, Gatra.com - Iran memperingatkan Israel bahwa setiap "petualangan" militer baru di Lebanon dapat menyebabkan "konsekuensi yang tidak terduga,".
Peringatan itu dikeluarkan Iran menyusul serangan roket mematikan di Dataran Tinggi Golan yang dianeksasi Israel, yang kemudian menyalahkan Hizbullah yang didukung Teheran.
"Setiap tindakan bodoh dari rezim Zionis dapat menyebabkan perluasan ruang lingkup ketidakstabilan, ketidakamanan dan perang di kawasan itu," kata juru bicara kementerian luar negeri Nasser Kanani, dikutip AFP, Minggu (28/7).
Dia menambahkan bahwa Israel akan bertanggung jawab atas konsekuensi dan reaksi yang tidak terduga terhadap perilaku bodoh seperti itu.
Hizbullah, yang pada hari Sabtu mengklaim beberapa serangan terhadap posisi militer Israel setelah serangan mematikan di Lebanon selatan, namun membantah bertanggung jawab atas tembakan roket yang menurut otoritas Israel menewaskan 12 orang termasuk anak-anak di kota Druze, Majdal Shams.
Kanani menuduh Israel karena menyalahkan Hizbullah sebagai pengalihan opini publik dan perhatian dunia dari kejahatan besarnya di Jalur Gaza, tempat perang berkecamuk sejak 7 Oktober.
Ia menambahkan bahwa Israel tidak memiliki kewenangan moral sedikit pun untuk mengomentari, kematian di Majdal Shams, di Dataran Tinggi Golan yang direbut negara itu dari Suriah pada tahun 1967, dan kemudian dianeksasi dalam sebuah tindakan yang tidak diakui oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Iran tidak mengakui Israel dan telah menjadikan dukungan untuk perjuangan Palestina sebagai inti dari kebijakan luar negerinya sejak revolusi Islam 1979.
Republik Islam itu memuji serangan Hamas pada 7 Oktober terhadap Israel yang memicu perang Gaza tetapi membantah terlibat.