Home Internasional Presiden Baru Iran Peringatkan Israel Tidak Menyerang Lebanon

Presiden Baru Iran Peringatkan Israel Tidak Menyerang Lebanon

Teheran, Gatra.com - Presiden baru Iran, Masoud Pezeshkian memperingatkan Israel agar tidak menyerang Lebanon, akibat ketegangan meningkat atas serangan roket mematikan di Dataran Tinggi Golan yang dianeksasi Israel yang disalahkan pada Hizbullah yang didukung Teheran.

"Rezim Zionis (Israel) akan membuat kesalahan besar dengan konsekuensi berat jika menyerang Lebanon," kata Pezeshkian dalam pembicaraan telepon dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron, dikutip situs web presiden Iran, Senin ((29/7).

Pezeshkian memangku tanggung jawab resmi sejak hari Minggu setelah mendapat dukungan resmi dari pemimpin tertinggi Ayatollah Ali Khamanei, dan akan dilantik di parlemen pada hari Selasa.

AFP, Senin (29/7) melaporkan, Israel bersumpah untuk membalas serangan di lapangan sepak bola di Majdal Shams, sebuah kota Druze Arab di Dataran Tinggi Golan yang dianeksasi Israel, sehingga menewaskan 12 pemuda pada hari Sabtu.

Israel menuduh gerakan Hizbullah Lebanon bertanggung jawab atas serangan itu, namun dibantah oleh kelompok militan itu.

Hizbullah telah bertukar serangan lintas batas hampir setiap hari dengan Israel.  Hizbullah mendukung Hamas sejak serangan kelompok militan Palestina pada 7 Oktober di Israel selatan yang memicu perang di Jalur Gaza.

Pezeshkian, dalam pembicaraan teleponnya dengan Macron, menuduh Israel melanggar semua kerangka kerja dan hukum internasional, dalam "kejahatannya" terhadap Palestina.

Juru bicara kementerian luar negeri Iran Nasser Kanani pada hari Minggu memperingatkan Israel bahwa setiap "petualangan" militer baru di Lebanon dapat menyebabkan konsekuensi yang tidak terduga dan "memperluas cakupan ketidakstabilan, ketidakamanan, dan perang di kawasan itu.

Kanani menuduh Israel yang menyalahkan Hizbullah "dan menganggap pengalihan opini publik dan perhatian dunia dari kejahatan besar-besarannya" di Jalur Gaza, tempat perang telah berkecamuk sejak 7 Oktober.

Dia menambahkan bahwa Israel tidak memiliki otoritas moral sedikit pun untuk mengomentari, kematian di Majdal Shams, di Dataran Tinggi Golan, yang direbut Israel dari Suriah pada tahun 1967 dan kemudian dianeksasi dalam suatu tindakan yang tidak diakui oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Iran tidak mengakui Israel dan telah menjadikan dukungan terhadap perjuangan Palestina sebagai inti dari kebijakan luar negerinya, sejak revolusi Islam tahun 1979.

Republik Islam tersebut memuji serangan Hamas pada tanggal 7 Oktober terhadap Israel yang memicu perang Gaza kendati membantah terlibat.
 

52