Home Milenial Inovatif, Kulit Kacang Tanah Bisa Dibuat Hand Sanitizer

Inovatif, Kulit Kacang Tanah Bisa Dibuat Hand Sanitizer

Semarang, Gatra.com - Limbah kulit kacang tanah yang tidak terpakai ditangan mahasiswa Universitas PGRI Semarang (UPGRIS), mampu diubah menjadi produk hand sanitizer. Hand sanitizer yang diberinama Santik Kana (Sabun Antiseptik Kacang Tanah) untuk membantu mengrangi reski penularan Virus Corona atau Covid-19.

Menurut Birizki Arfianto, mahasiswa Pendidikan Biologi UPGRIS yang juga salah satu pencetus pembuatan Santik Kana mengaku, ide pembuatan Santik Kana dari bahan baku kulit kacang tanah karena memiliki kandungan antibakteri cukup besar yakni sekitar 70% adalah flavonoid.

“Selama ini kulit kacang yang melimpah dibuang begitu saja oleh masyarakat. Kami kemudian memanfaatkannya untuk bahan pembuatan hand sanitizer,” katanya, Kamis (9/4).

Komposisi hand sanitizer Santik Kana, lanjutnya adalah, ekstrak kulit kacang tanah, alkohol, ekstrak sereh, jeruk nipis sebagai pewangi, aloe vera sebagai pelembab dan pelembut, serta H2O2 dan Aquades.

Berdasarkan hasil uji produk, hand sanitizer ini memiliki aktivitas membunuh bakteri e-coli dan saureus, serta mampu membunuh kuman penyebab penyakit.

“Hand sanitizer Santik Kana ini merupakan pengembangan dari produk sebelumnya berupa sabun antisipetik untuk caci tangan,” ujarnya.

Pengembang produk ini, menurut Birizki karena meningkatkan kebutuhan hand sanitizer di masyarakat menyusul merebaknya Virus Corona.

Kapasitas produksi hand sanitizer Santik Kana saat ini sebanyak 200 liter per pekan. Pemasaran tidak hanya wilayah Jateng, tapi telah menjangkau wilayah Jawa Barat dan Jawa Timur.

“Penggunaan yang efektif setiap tiga jam sekali supaya tangan bebas dari virus. Semoga kami dapat terus memproduksi untuk kebutuhan masyarakat mencegah Covid-19,” katanya.

Menurut Birizki, produk hand sanitizer Santik Kana mendapatkan binaan dari inkubator bisnis UPGRIS.

“Saat ini sedang mengikuti kegiatan pendanaan Perusahaan Pemula Berbass Teknologi (BPBT) tahun 2020 dengan anggaran Rp500 juta,” ujarnya.

Sementara itu, Rektor UPGRIS, Dr. Muhdi S.H, M.Hum, menyatakan merasa bangga dengan karya mahasiswanya yang bermanfaat bagi masyarakat untuk mencegah Virus Corona.

Terlebih lagi, lanjut Muhdi, produk hand sanitizer Santik Kana menggunakan bahan organik ekstrak kulit kacang tanah yang memiliki kandungan antibakteri yaitu senyawa flavonoid.

“Produk hand sanitizer Santik Kana juga sudah lolos uji di Balai Kesehatan Semarang sehingga aman dipakai masyarakat,” kata dia.

Rektor berharap produk ini ke dapan bisa dikomersilkan secara masif serta dibentuk perusahaan yang bekerjasama dengan inkobator UPGRIS.

“Hand sanitizer Santi Kana ini dapat mengatasi permasalahan akibat kuman penyebab berbagai penyakit,” ujar Muhdi.

984