Home Ekonomi Amankan Pangan, Petani di Lobar Dihimbau Tak Jual Gabah

Amankan Pangan, Petani di Lobar Dihimbau Tak Jual Gabah

Lombok Barat, Gatra.com - Ketersediaan Pangan di Kabupaten Lombok Barat dalam jangka waktu 3 atau bulan ke depan dinilai cukup bahkan lebih. Meski demikian dalam rangka mengamankan ketersediaan pangan, di tengah wabah Virus Corona, Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Barat menghimbau supaya para petani tidak menjual hasil taniya seperti gabah. Sehingga diharapkan ketersediaan pangan untuk masyarakat setidaknya tercukupi sampai musim panen berikutnya.

 

"Surat himbauan ini sudah kita kirim ke kelompok tani di seluruh wilayah yang ada di Lombok Barat dan melibatkan ASN penyuluh pertanian termasuk Kepala UPT-nya di masing-masing kecamatan," kata Kepala Dinas Pertanian Lombok Barat H Muhur Zokhri di Lombok Barat, Jumat (1/5).

Muhur menambahkan, untuk mengatasi ketersediaan bahan pangan, dia mengambil langkah-langkah untuk menghimbau para petani agar menyimpan sebagian hasil produksi untuk persediaan sampai musim panen berikutnya. Dan menghimbau agar para petani sebaiknya tidak menjual hasil panen padi ke luar Pulau Lombok. Serta Memanfaatkan Alat mesin pertanian (Alsintan) pra dan pasca panen secara lebih optimal.

"Kita juga meminta agar para petani memanfaatkan fasilitas Asuransi UsahaTani Padi (AUTP) dan KUR (Kredit Usaha Rakyat ) yang disediakan Pemerintah melalui Kementan RI secara optimal. Selanjutnya mengkoordinasikan dengan pihak terkait agar akses penyediaan dan distribusi pupuk dipermudah dan cukup sesuai kebutuhan petani," terangnya.

Dari hasil pantauan Dinas Pertanian Lombok Barat. Para petani menyimpan gabahnya baik di gudang atau tempat penyimpanan sementara. "Lumbung mereka itu menjadi salah satu kekuatan persiapan pangan kita di tingkat petani terlebih profitas dan hasil petani untuk Gabah Kering Panen (GKP) cukup bagus rata-rata 6-7 ton per hektar. Angka profitas itu jika kita kaitkan dengan jumlah masyarakat bahwa ketersediaan beras cukup bahkan lebih," ujarnya.

Muhur menambahkan, sampai bulan Juni 2020 persediaan beras di Lombok Barat mencapai 52 ribu ton lebih dan kebutuhan dengan jumlah masyarakat mencapai 42 sampai 43 ribu ton. "Berarti masih ada kelebihan yang kita miliki, termasuk ketersediaan jagung tahun ini surplus, bahkan produksinya cukup baik dan meningkat," jelasnya.

Menurut dia, jika pun akan diterapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk tiga sampai empat bulan ke depan kebutuhan pangan masih cukup untuk di Lombok Barat. Bahkan Kabupaten Lombok Barat merupakan penyangga bagi masyarakat Kota Mataram untuk ketersediaan bahan pangan.

230