Jakarta, Gatra.com - Komisoner KPU RI, Viryan Azis, mengatakan Pilkada Tahun 2020 yang akan diselenggarakan di 270 daerah di Indonesia jauh lebih berat dibandingkan tahun sebelumnya dengan berbagai formula perubahan.

"Perbuahan itu harus selesai dalam waktu singkat dan perlu disimulasikan ini tidak boleh absen simulasi sebagaimana rutin kita laksanakan terhadap hal baru," kata Viryan dalam diskusi webinar, Sabtu (30/5).

Viryan mengatakan dengan syarat setiap tahapan disesuaikan atau harus mengikuti protokol COVID-19 yang tidak hanya dalam tahapan perencanaan tapi dalam proses penyelenggaraan, KPU membahas alternatif pelibatan gugus tugas dan Kemenkes secara nasional baik di pusat dan di 270 daerah penyelenggara Pilkada.

"Setiap simulasi dilaksanakan sebaiknya jangan lupa untuk mengoptimalkan teknologi informasi dalam penyebarluasan proses. Setiap tahapan yang berubah juga harus dipastikan tersampaikan kepada masyarakat," jelasnya.

Viryan menambahkan target capaian KPU memutuskan target partisipasi yang sebelumnya dipatok minimal atau sekitar 79% kita turunkan menjadi 77,5% sebagaimana RPJM sebelumnya.

"Pemilih yang ada dalam DPT atau kemudian ada dalam DPK harus terjamin dapat dilayani khususnya juga harus memperhatikan kelompok-kelompok masyarakat yang terpapar mulai dari pasien positif, petugas medis, dan masyarakat katakanlah yang ODP yang PDP semuanya harus terjamin secara teknis pemilihan bisa menggunakan hak pilihnya," imbuhnya.