Home Ekonomi COVID-19 Akibatkan PAD Kota Bandar Lampung Melorot

COVID-19 Akibatkan PAD Kota Bandar Lampung Melorot

Bandar Lampung, Gatra.com - Akibat pandemi COVID-19 Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bandarlampung mengalami kemerosotan drastis. Pendapatan daerah yang rata-rata mencapai Rp1,5 miliar per hari, kini hanya mampu Rp400 juta per hari.

Wali Kota Bandar Lampung Herman HN mengatakan, merosotnya pendapatan daerah dikarenakan banyak hotel dan restoran tidak berfungsi dampak dari pandemi COVID-19. " Ya Jauh, karena kita dari Rp1,5 miliar per hari, ini hotel nggak berfungsi, rumah makan gak berfungsi, dan juga hiburan, ada lima macam yang enggak berfungsi,” ujar Herman HN, Jumat (5/6)

Herman mengatakan saat ini pendapatan daerah rata-rata hanya mencapai Rp300 - Rp400 juta per hari, namun ia optimis pada bulan juni ini dapat kembali naik dan normal. " Pendapatan ya antara Rp300 - Rp400 juta per hari, tapi mudah-mudahan, saya yakin bulan ini banyak yang berfungsi, dan dapat berubah," jelasnya.

Herman menjelaskan selama masa pandemik COVID-19 yang mengakibatkan ekonomi menurun, namun ia tidak pernah melarang pedagang untuk tidak berjualan dan juga perusahaan serta hotel untuk tutup.

"Sejak awal saya gak mau merumahkan buruh, pedagang semua boleh, yang mau nginep di hotel silahkan, yang penting protokol kesehatan tetap diikuti," ucap Herman.

Sementara itu, terkait anggaran pendapatan daerah tahun 2019, saat ini kota Bandar Lampung hanya mampu merealisasi sebesar Rp2.295.256.383.146,90 atau hanya 78,37 persen dari anggaran pendapatan 2019 yang ditargetkan sebesar Rp2.928.895.825.710,00.

Sedangkan untuk pembiayaan daerah, penerimaan pembiayaan dianggarkan Rp8.800.003.559,85 dan terealisasi sebesar 100 persen atau Rp8.800.003.559,85, dan pengeluaran pembiayaan yang dianggarkan sebesar Rp131.500.000.000,00 terealisasi sebesar Rp98.523.473.500,00 atau 74,93 persen.

Herman HN mengatakan Pelaksanaan APBD tahun anggaran 2019 secara umum telah dilaksanakan oleh seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) yang dituangkan dalam berbagai program kegiatan pemerintah dan pembangunan.

“Peningkatan ekonomi daerah melalui ekonomi kerakyatan dan pariwisata, peningkatan pembangunan sosial keagamaan dan peningkatan kualitas sumber daya aparatur dan good governance,” ucapnya. 

668