Mamuju, Gatra.com - Di tengah Pandemi covid-19 pemerintah, melalui Kementerian Perhubungan Republik Indonesia menaikkan harga tiket kapal laut terhitung sejak 1 Mei 2020.
Untuk tarif tiket kapal laut jurusan Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar) ke Balikpapan Kalimantan Timur (Kaltim) untuk orang dewasa Rp 160 ribu naik menjadi Rp 170 ribu per orang atau naik Rp10 ribu. Sementara bayi yang usianya di bawa lima tahun (Balita) dikenakan tarif tiket Rp 22,500 per balita. Itu belum masuk biaya makan Rp 20 ribu per orang.
Kepala Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (ASDP) Mamuju, Ramli Umar Selasa,(30/6) mengatakan, kenaikan tarif tiket kapal berdasarkan keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesai nomor KM 92 tahun 2020, tentang harga penyelenggaraan angkutan penyeberangan kelas ekonomi lintas provinsi yang ditandatangani oleh Kepala Biro Umum Kementerian Perhubungan RI , Wahju Adji Herpriarsono pada tanggal 22 April 2020.
“Efektifnya kenaikan harga tiket itu sudah berlaku sejak 1 Mei 2020, jika pemerintah menaikkan tarif itu hal wajar. Karena sejak dari tahun 2013 sampai 2020 belum pernah ada kenaikan tariff tiket kapal laut," Kata Ramli.
Biaya operasional kapal penumpang Fery jurusan Mamuju- Balikpapan, seperti bahan bakar solar dan biaya lainnya harganya terus mengalami kenaikan.
“Jadi saya pikir itu wajar, karena dalam kurun delapan tahun tidak ada kenaikan harga tiket kapal laut. Sementara biaya operasional terus mengalami kenaikan,” terangnya.
Ditambahkan, selain tarif tiket penumpang juga tiket kendaraan mengalami kenaikan. Untuk kendaraan bermotor roda dua tarifnya Rp 245.000 hingga Rp 835.000 per unit. Sedangkan untuk kendaraan penumpang Rp 2.993.000 per unit. Sementara untuk kendaraan barang Rp 2.837.000 hingga mencapai Rp 6.606.000 per unit. Sedangkan untuk kendaraan ukuran besar dari tarifnya Rp 9.008.000 hingga Rp 16.140.000 per unit.
Sejak adanya pandemi virus corona pelabuhan penyeberangan Mamuju tutup selama tiga bulan. Hal itu dilakukan Gubernur Sulbar Ali Baal Masdar untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona.
"Kami ASDP hanya penyedia saja tetapi armadanya itu (Kapal fery) milik swasta. Saya koordinasikan pihak manajemennya, Ia bilang biarlah kita angkut saja 100 penumpang kecuali kalau nanti pihak pemerintah daerah sudah mengizinkan penambahan penumpang 70 persen,” ujarnya.
Ramli juga mengatakan tetap memperhatikan protokol kesehatan sesuai intruksi tim Gugus Tugas Covid-19 Sulbar. Setiap petugas dan penumpang diwajibkan memakai masker, jaga jarak, dan pemeriksaan rapid test. Ia berharap virus corona ini segera berlalu, sehingga perekonomian di Sulbar kembali normal.