Home Kesehatan DPRD Solo Soroti Pejabat Tak Tertib Karantina Mandiri

DPRD Solo Soroti Pejabat Tak Tertib Karantina Mandiri

Solo, Gatra.com - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Solo menyoroti adanya sejumlah pejabat yang tetap beraktivitas normal selama masa karantina mandiri usai menjalani swab uji polymerace chain reaction (PCR). Padahal mereka terkategori sebagai orang dengan intensitas aktivitas yang tinggi.

Wakil Ketua DPRD Kota Solo, Sugeng Riyanto, menyoroti mengenai hal ini. Sebab perilaku para pejabat tersebut menjadi contoh buruk di masyarakat.

"Artinya mereka abai dan berpotensi untuk memperluas penyebaran penyakit ini," ucap Sugeng saat dihubungi Gatra.com via telepon, Rabu (5/8).

Sejumlah pejabat terpantau masih melakukan aktivitas normal selama menjalani karantina mandiri. Para pejabat ini merupakan hasil tracing Wakil Wali Kota Achmad Purnomo. Mereka yang tidak menjalani karantina mandiri yakni Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Solo Ahyani hingga Kepala Dinas Pendidikan Etty Retnowati.

Belakangan Etty Retnowati dinyatakan positif Covid-19 oleh Dinas Kesehatan Kota Solo. Dari hasil tracing Etty, ada 34 orang yang harus diswab.

Sugeng menyayangkan persoalan ini. Menurutnya pejabat harus menjalani karantina mandiri secara patuh hingga hasil swabnya dinyatakan negatif. Apalagi potensi pejabat berpotensi bertemu dengan lebih banyak orang dibanding masyarakat biasa.

"Kalau mau beraktivitas ya secara daring saja. Sebab masyarakat saat ini sudah terbiasa dengan aktivitas pertemuan secara daring," ucapnya.

Menurut Sugeng, mestinya tidak terlalu sulit bagi para pejabat untuk karantina mandiri. "Tidak terlalu lama juga untuk karantina mandiri, paling lama hanya dua pekan," ucapnya.

Selain itu Sugeng menilai, Dinas Kesehatan Kota (DKK) dan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Solo juga belum mengedukasi masyarakat secara benar terkait warga yang menjalani swab. Artinya, warga yang diswab dari hasil tracing harus mendapat pengarahan untuk menjalani karantina mandiri.

"Saya sendiri yang diwajibkan swab dari hasil tracing pak Purnomo tidak merasa mendapat sosialisasi secara baik oleh DKK atau tim Gugus Tugas. Saya hanya diberitahu besok harus datang lagi swab. Setelah itu tidak ada informasi lanjutan hingga hasilnya keluar," ucapnya.

72