Surabaya, Gatra.com - Pemerintah Provinsi melantik Wisnu Sakti Buana menjadi Wali Kota Surabaya. Pelantikan yang dilaksanakan di Gedung Negara Grahadi tersebut mengukuhkan Wisnu sebagai kepala daerah definitif.

Setelah pelantikan tersebut, Wisnu punya waktu hingga tanggal 16 Februari mendatang untuk menjalankan tugasnya sebagai kepala daerah. Mulai dari penanganan pandemi Covid-19, pemulihan ekonomi, hingga perbaikan kualitas pendidikan.

"Kami ingin Surabaya segera pulih dari pandemi ini. Baik secara ekonomi maupun kesehatan. Dari zona oranye, bisa masuk zona kuning, lalu zona hijau. Ini yang kami terus bergerak aktif," kata Wisnu kepada wartawan, Kamis (11/2).

Sementara, dari aspek ekonomi, Wisnu dan jajarannya akan segera melakukan re-focusing anggaran hingga Rp 500 miliar. Mantan wakil wali kota Surabaya itu menyasar ekonomi di sektor usaha kecil mikro dan menengah (UMKM).

Wisnu menyebut, dana bantuan selama Pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro sebesar Rp 5 juta, akan membantu mendongkrak perekonomian. Selain, untuk membiayai kebutuhan dapur umum di Kampung Tangguh.

"Re-focusing dari dana kelurahan dan proyek-proyek pekerjaan umum (Dinas PU) yang tidak strategis. (Proyek yang tidak strategis) itu sedang kami inventarisir terus," kata Wisnu.

Dana setengah triliun itu juga nantinya tidak hanya untuk mendongkrak perekonomian selama pandemi. Wisnu menjelaskan, dana itu juga akan digunakan untuk meningkatkan kualitas kegiatan belajar mengajar daring selama pandemi.

Sehingga, kualitas pendidikan yang selama ini dianggap menurun karena menggunakan cara daring, dapat diperbaiki. Hal itu, juga akan berdampak pada kualitas anak didik selama menjalani belajar daring.

Ditanya soal kebijakan mana yang diprioritaskan, Wisnu menampik. Ia menganggap semua kebijakan untuk Surabaya selama pandemi, adalah penting. Ia juga menyatakan tidak akan merotasi formasi para kepala organisasi daerah.