Home Ekonomi Bank Mandiri Proyeksikan Ekonomi RI Tumbuh 4,4% Tahun Ini

Bank Mandiri Proyeksikan Ekonomi RI Tumbuh 4,4% Tahun Ini

Jakarta, Gatra.com - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini akan menyentuh angka 4,4 persen. Sementara itu, proyeksi untuk kredit pada tahun ini turut mengalami kenaikan ke angka 5 persen.

"Tahun ini kami memperkirakan ekonomi masih bisa tumbuh di 4,4%," ungkap Head of Macro Research Bank Mandiri Dian Ayu Yustina dalam Media Gathering Virtual Economic Outlook & Industri Kuartal II 2021, Rabu (19/05).

Sebagai informasi, perekonomian Indonesia masih mengalami kontraksi sebesar 0,74% di kuartal I 2021, meski demikian proyeksi pertumbuhan ekonomi dari Bank Mandiri turut sejalan dengan proyeksi yang dikeluarkan oleh IMF dan Bank Indonesia.

IMF memperkirakan pertumbuhan ekonomi RI pada tahun ini ada di angka 4,3 persen. Sementara proyeksi dari Bank Indonesia (BI) berada pada kisaran 4,1-5,1%.

Dian Ayu Yustina menambahkan pertumbuhan ekonomi tersebut dapat tercapai bila pengendalian Covid-19 dapat dilakukan jauh lebih baik dan tidak kehilangan kendali seperti yang telah menimpa India.

Untuk kuartal II-2021 ini Bank Mandiri memproyeksikan angka pertumbuhan ekonomi akan mencapai 7,1 persen. Angka itu lebih besar dibanding proyeksi dari pemerintah pusat, yakni 6,7 persen.

Bank Mandiri memperkirakan ekonomi pada kuartal II-2021 akan tumbuh 7,1 persen. Angka ini lebih optimistis dibandingkan dengan proyeksi pemerintah di angka 6,7 persen.

Proyeksi Bank Mandiri didasari oleh tren perbaikan yang terlihat pada kuartal II, nampak dari tingkat kepercayaan masyarakat yang telah pulih di priode Maret-April tahun ini.

Meningkatnya tingkat kepercayaan masyarakat tak lepas dari mulai menurunnya jumlah kasus Covid-19 dan semakin gencarnya program vaksinasi.

Sementara itu, dari faktor eksternal, Dian menerangkan, kinerja ekspor telah mengalami peningkatan seiring dengan perbaikan ekonomi di negara yang menjadi mitra dagang Indonesia seperti Amerika Serikat dan Tiongkok.

"Kami optimistis ke depan di kuartal II ini akan pulih, menurut kami Kuartal II ini bisa akan mencatat strong rebound," jelas Dian.

 

112