Home Kesehatan Baru! Klaster Sekolahan, Usai Uji Coba PTM, 18 Guru dan Siswa Terpapar Covid-19

Baru! Klaster Sekolahan, Usai Uji Coba PTM, 18 Guru dan Siswa Terpapar Covid-19

Pekalongan, Gatra.com- Belasan guru dan siswa SMK Ma'arif Nahdlatul Ulama (NU) Tirto, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah terpapar Covid-19. Sekolah sempat menggelar uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) sebelum muncul kasus Covid-19 tersebut.

Kepala Puskesmas Tirto 1 Lisa Irmawati mengatakan, terdapat 18 orang terdiri dari 12 guru dan enam siswa di SMK Ma'arif NU Tirto yang terpapar Covid-19. "Seluruhnya menjalani isolasi mandiri karena mayoritas tanpa gejala. Kalau ada gejala, gejalanya ringan," kata Lisa, Sabtu (12/6).

Dia menjelaskan, kasus Covid-19 tersebut diketahui ketika Dinas Kesehatan berencana melakukan rapid test antigen di tujuh sekolah yang sempat menggelar uji coba pembelajaran tatap muka sebagai bagian dari evaluasi. Salah satu sekolah itu yakni SMK Ma'arif NU Tirto. "Bersamaan dengan akan dilakukanya rapid test antigen tersebut, kami mendapat laporan ada salah satu guru di SMK Ma'arif NU Tirto yang mengalami anosmia (kehilangan penciuman)," jelasnya.

Setelah mendapat laporan, Lisa langsung berkoordinasi dengan Puskesmas Wiradesa. Sebab guru tersebut sedang berada di rumahnya di Kecamatan Wiradesa. "Kami berkoordinasi dengan Puskesmas Wiradesa agar dilakukan rapid test antigen. Hasilnya, guru tersebut positif Covid-19," ujarnya.

Menindaklanjuti hasil tes itu, pelacakan kontak erat dan rapid test antigen dilakukan terhadap 73 orang. Hasilnya, ada 22 orang yang positif Covid-19. Mereka selanjutnya dites swab PCR. Hasilnya, ada 17 orang yang positif Covid-19. Terdiri dari 11 guru dan enam siswa. "Jadi total ada 18 orang yang positif," ujar Lisa.

Humas SMK Ma'arif NU Tirto, Husni Amri membenarkan sekolah sempat menggelar uji coba pembelajaran tatap muka yang berakhir pada Rabu (25/6). Setelah uji coba selesai, pembelajaran dilakukan secara daring. Sedangkan para guru yang menjadi wali kelas sempat menggelar rapat di sekolah pada Senin (31/6). "Protokol kesehatan ketat sudah kami lakukan seperti memakai masker dan menjaga jarak," ujar Husni.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan Setiawan Dwiantoro mengatakan, kasus Covid-19 di sekolah tersebut merupakan yang pertama kali terjadi. "Sebelumnya kasus-kasus yang muncul paling banyak adalah klaster keluarga," ujarnya.

3487