Home Kesehatan Selepas Pandemi, Organisasi Pemberantas Covid-19 Kini Ikut Membantu Mengatasi Stunting

Selepas Pandemi, Organisasi Pemberantas Covid-19 Kini Ikut Membantu Mengatasi Stunting

Jakarta, Gatra.com - Pemberantasan masalah stunting kini menjai salah satu perkerjaan besar yang perlu menjadi perhatian utama semua elemen bangsa. Penanganan masalah stunting juga menjadi fokus kerja salah satu organisasi kemasyarakatan yang tergabung dalam Kill Covic Relief International Services (KRIS).

Tekat KRIS ini disampikan para pengurusnya saat bertemu Maria Endang, Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat, Kementerian Kesehatan saat berkinjung ke kantornya, pada Rabu (19/6), sembari mengenalkan jajaran pengurus yang terdiri dari para akademisi dan pendidik dari Universitas Atmajaya, Universitas Tarumanegara, dan Universitas Kristen Krida Wacana.

Adharta Ongkosaputra selaku Ketua Umum KRIS menjelaskan, KRIS adalah sebuah perkumpulan masyarakat yang dibentuk saat Indonesia menghadapi serangan Covid-19. Saat itu KRIS terlibat langsung dalam mengatasi Covid 19 melalui penanganan masyarakat yg terkena Covid-19 dan penyebaran Vaksin ke masyarakat.

"Setelah selesai penanganan Covid-19, dan berdirinya jaringan yang kuat dan keterlibatan berbagai unsur masyarakat yangg luas, maka KRIS kini memiliki tujuan baru dan berlanjut bergerak membantu masyarakat dan pemerintah di dalam mengatasi Stunting," ungkap Adharta.

Secara keanggotaan, KRIS merupakan perkumpulan dari berbagai elemen masyarakat, dari pengusaha, dokter, pendidik dari berbagai organisasi, yang peduli dengan kesejahteraan dan kesehatan masyarakat.

Dalam pertemuan itu, turut hadir juga anggota luar biasa KRIS, Menteri Kesehatan ke-17, Nafsiah Mboi. Menurut Nafsiah, KRIS sadar saat ini stunting menjadi perhatian utama dari pemerintah dan publik Indonesia yg perlu segera diatasi dan sadar juga sudah banyak pihak yang sudah terlibat untuk mengatasi masalah Stunting ini. "KRIS ingin juga terlibat dan bersumbang pikiran dan tindakan dalam mengatasi stunting," ungkapnya.

Kehadiran KRIS ke Dirjen Kesehatan Masyarakat, diharapkan dapat memperoleh arahan dan juga masukan program apa yang cocok untuk dijalankan oleh KRIS.

Sedangkan Dirjen Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI, Maria Endang menyambut baik niatan KRIS untuk terlibat langsung dalam penanganan masalah stunting.

Ia menegaskan, Pemerintah sangat berkepentingan untuk mengatasi dan menghilangkan Stunting dalam upaya mengoptimalkan dan memanfaatkan ledakan demografis yang akan dialami oleh Indonesia.

"Karenanya, peranan masyarakat luas atau organsisasi seperti KRIS dalam penanganan stunting, dapat berupa Edukasi kepada publik mengenai permasalahan dan penanganan Stunting atau langsung mengatasi dengan perbaikan gizi dan nutrisi kepada anak dan ibu yang membutuhkan," jelasnya.

Pemberantasan stunnting juga dapat membantu dalam mendukung pencapaian RPJMN (Rencana PembangunanJangka Menengah Nasional) Indonesia.

"Kini usaha mengatasi stunting sudah mengarah bukan hanya kuratif tapi juga preventif. Segala upaya mengatasi stunting harus mampu menahan jumlah stunting untuk tidak bertambah dengan menangkap permasalahannya lebih dini," ungkapnya.

Maria Endang juga menyampaikan bahwa permasalahan Stunting juga ada pada permasalahan gizi pada ibu mengandung, dan perkembamgan anak pada saat di kandungan. Penanganan stunting bisa dimulai ketika Ibu hamil sehingga memperbaiki lingkungan perkembangan si bayi itu sendiri.

Karenanya, mengatasi stunting, tidak dapat dilakukan dengan sebahagian penanganan intervensi, namun harus melalui proses keseluruhan intervensi. Dari sebelum dan sesudah lahir. "Penjelasan terkait keadaan stunting di Indonesia yang mutakhir ini semoga dapat memberikan gambaran kepada masyarakat, khususnya KRIS, kontribusi apa yg bisa dilakukan bersama pemerintah dalam mengatasi stunting," ungkapnya.

161