Home Kalimantan Kasus Masih Tinggi, Pelindo Bantu Atasi Stunting di Kota Banjarmasin

Kasus Masih Tinggi, Pelindo Bantu Atasi Stunting di Kota Banjarmasin

Banjarmasin, Gatra.com - Kasus stunting di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) masih tinggi. Berdasarkan hasil studi yang dilakukan Status Gizi Indonesia tahun 2022 lalu, provinsi yang dipimpin Gubernur Sahbirin Noor itu berhasil menurunkan angka stunting dari 30 persen menjadi 24,6 persen.

Seperti diketahui, pemerintah pusat menargetkan penurunan angka stunting sebesar 14 persen hingga 2024, sementara untuk tingkat Provinsi Kalsel ditargetkan sebesar 16 persen di 2024 dan 14 persen di 2025.

Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah provinsi, kabupaten dan kota untuk menekan angka stunting di daerah yang terkenal kaya tambang batubara, sawit dan penghasil andalan pada sektor pertanian, peternakan dan holtikultura itu. Diantaranya dengan mengajak perusahaan yang berusaha di 'Bumi Lambung Mangkurat' untuk ikut serta secara nyata dalam upaya menurunkan stunting.

Ajakan itupun disambut antusias, salahsatunya oleh perusahaan plat merah yang bergerak di bidang pelabuhan, yakni Pelindo Sub Regional Kalimantan. Melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) 2024, Pelindo manyalurkan bantuan sebesar Rp87 juta untuk program penurunan stunting di Kelurahan Telaga Biru, Kota Banjarmasin.

“Besar harapannya penyaluran bantuan ini dapat menjadi percepatan penurunan angka stunting di Kota Banjarmasin” harap Sub Regional Head PT Pelindo Sub Regional Kalimantan, melalui Junior Manager Umum Humas, Suprayogi Sumarkan kepada wartawan disela prosesi penyerahan bantuan, Senin (15/7).

Turut hadir dalam acara itu, Kepala BKKBN Kota Banjarmasin, Rektor Universitas Muhammadiyah Banjarmasin, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan dan undangan lainnya.

Sumarkan menyebut, angka 14 persen masih menjadi tugas besar buat Pemerintah Kota Banjarmasin dalam menurunkan angka stunting.

Sementara itu, Kepala BKKBN Provinsi Kalsel dalam sambutannya yang dibacakan Sofyan, mengajak untuk bersama-sama dalam upaya menurunkan angka stunting. “Mari bersama berkolaborasi serta ikut andil dalam menurunkan angka stunting. Saya berharap kegiatan akademisi bersama BUMN ini bisa mengentaskan permasalahan stunting, khususnya di wilayah Kalsel,” ujarnya.

Kegiatan ini juga diisi dengan pemberian materi secara langsung terkait intervensi stunting Kalsel oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel, Raudatul Jannah. Materi yang disampaikan seputar bagaimana pentingnya semua pihak dalam upaya menindaklanjuti percepatan penurunan angka stunting di Kalsel.

133