Banyumas, Gatra.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah memasang Early Warning System (EWS) di lokasi tanah bergerak di Dusun Krandegan, Desa Pucungkerep, Kecamatan Kaliwiro.
Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat mengatakan pemasangan EWS tersebut sebagai upaya deteksi dini dan antisipasi bencana longsor agar tidak menyebabkan korban jiwa atau kerugian lebih besar. Sebab, Kabupaten Wonosobo merupakan wilayah yang rentan bencana dan memiliki curah hujan tinggi. Dengan kondisi itu, potensi munculnya bencana tanah longsor bisa terjadi sewaktu-waktu.
"Ini merupakan bagian dari upaya Pemerintah yang bisa kami lakukan. Mengingat Kabupaten Wonosobo merupakan wilayah yang cukup rentan dengan bencana alam. Selain itu, memiliki curah hujan tinggi sehingga potensi tanah longsor bisa terjadi sewaktu-waktu," katanya, dalam keterangannya, dikutip Sabtu (31/7).
Dia juga berharap pemasangan EWS ini menjadi edukasi bagi masyarakat. Terutama yang berada di kawasan rawan tanah bergerak sebagai deteksi dini dan antisipasi jika terjadi bencana alam.
"Dengan pemasangan alat ini sangatlah membantu khususnya bagi masyarakat di sekitar kawasan rawan ini, apabila terjadi bencana. Namun kami berdoa agar tidak terjadi bencana tersebut. Jika sebaliknya, setidaknya ini menjadi upaya deteksi dini dan edukasi bagi masyarakat untuk tindakan antisipasi," ucapnya.
Dia juga meminta masyarakat Wonosobo yang berada di kawasan rawan longsor agar tetap waspada, dan tidak abai apabila menemukan rekahan tanah akibat tanah bergerak. Dikhawatirkan, jika terjadi hujan deras kemungkinan akan terisi air dan menggenang, sehingga menimbulkan tekanan besar yang berpotensi menimbulkan longsor.
"Kami minta warga yang berada di daerah rawan agar tetap waspada. Saya berpesan, apabila menemukan ada rekahan tanah, jangan abaikan dan jangan dibiarkan saja, Jika terjadi hujan deras yang mengisi rekahan tersebut, akan menimbulkan tekanan besar sehingga berpotensi longsor, Kami mohon Pak Kades bersama warga masyarakat untuk ikut menjaga EWS ini, jangan sampai rusak, karena ini penting sekali bagi masyarakat kita," kata Bupati Wonosobo.
Sementara itu, Kepala BPBD Wonosobo Zulfa Akhsan Alim Kurniawan mengatakan keberadaan EWS ini akan sangat membantu masyarakat. Khususnya untuk mendeteksi kebencanaan sejak awal sehingga masyarakat bisa langsung bersiap untuk mengevakuasi diri jika suatu saat terjadi musibah tanah longsor di puluhan titik tersebut.
Zulfa menjelaskan, ada 62 titik rawan yang paling dekat dengan pemukiman dan fasilitas publik, dan dari 62 titik lokasi rawan longsor di seluruh Kabupaten. 23 lokasi di antaranya berada di Kecamatan Kaliwiro. Dari 15 kecamatan yang ada di Kabupaten Wonosobo, tujuh kecamatan di antaranya dinyatakan rawan bencana tanah longsor.
“Dari 62 itu, sebanyak 23 titik berasal dari Kaliwiro, disusul Kecamatan Sukoharjo dengan 12 titik, Kalibawang dengan 8 titik, Watumalang, Kejajar, dan Leksono ada 6 titik. Dan Wadaslintang dengan 1 titik lokasi rawan longsor,” ucap dia.