Jakarta, Gatra.com - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyampaikan, strategi pencegahan dan penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) adalah dengan memprioritaskan deteksi dini hardspot dan softspot titik api. Langkah itu bisa dilakukan dengan memonitoring secara rutin dan meningkatkan frekuensi patroli.
"Membangun geopatial analytic center, membangun 3.453 arah pantau bersama TNI dan seluruh stakeholder, meningkatkan patroli bersama TNI dan seluruh stakeholder dan masyarakat, mengedukasi dan sosialisasi bersama stakeholder terkait," kata Sigit menjelaskan upaya yang sudah ditempuh Polri dalam penanganan karhutla dalam peluncuran aplikasi Asap Digital Nasional di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (15/9).
Selain membangun pos analisis dan pemantauan, Sigit menyebut pihaknya sudah buat 3.202 dan 3.583 embung. Namun, ia tak merincikan lebih lanjut soal lokasi dan pembangunan embung tersebut.
Sejurus itu, Polri juga mempersiapkan birigade dan memaksimalkan fungsi posko karhutla. Upaya itu ditujukan untuk pengendalian dan pemadaman di setiap titik api yang muncul supaya tidak menjadi besar.
Sebelumnya, aplikasi Asap Digital Nasional resmi diluncurkan Polri. Perangkat lunak itu menggunakan sistem digital dengan memanfaatkan kamera pemantau atau CCTV yang terpasang di tower PT Telkom. Pemantauan ini dapat diikuti secara realtime.
"Harapan kita tentunya dengan adanya aplikasi ini kita dapat menemukan titik api secara lebih cepat agar tak terjadi kebakaran. Yang paling penting adalah setelah mengetahui titik api tersebut, maka tim satgas yang tergabung dalam penanganan karhutla dapat secara cepat mendatangi titik api dan melakukan pemadaman secara cepat," kata Sigit.
Dari data yang dilansir laman resmi Humas Polri, aplikasi ini menyempurnakan dan mengintegrasikan berbagai aplikasi yang telah ada sebelumnya di beberapa daerah antara lain Lembuswana Kalimantan Timur, Hanyakeun Musuh Kalimantan Tengah, Bekantan Kalimantan Selatan, Lancang Kuning Riau, Sumatera Utara, dan Kalimantan Utara, Songket Sumatera Selatan, ASAP Digital Jambi, Sipongi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dan Satelit LAPAN.
Pemasangan CCTV pemantau karhutla pada tahap pertama ini sudah terpasang 28 titik di 10 Polda rawan karhutla yaitu Polda Jambi, Sumsel, Polda Aceh, Polda Sumut, Polda Riau, Polda Polda Kalsel, Polda Kalteng, Polda Kalbar, Polda Kaltim, dan Polda Kaltara.
Sedangkan untuk tahap kedua pada Desember 2021, rencananya akan dipasang kembali 40 titik CCTV pada 10 Polda yang sudah terpasang CCTV sebelumnya. Ditambah dengan 3 Polda rawan karhutla lainnya, yaitu Polda Kepri, Polda Sultra, dan Polda Papua.