Jakarta, Gatra.com - Kepala Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan, Kemendikbudristek, Abdul Kahar, memastikan bahwa tidak akan ada diskriminasi dalam pemberian Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah.
Nantinya, baik mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri (PTN) maupun Perguruan Tinggi Swasta (PTS) akan diberikan kesempatan yang sama untuk memperoleh KIP Kuliah.
"Ini adalah peluang besar untuk anak-anak kita. Kalau memang sudah diberikan aksesbilitas yang luas, kesempatan secara finansial untuk memilih perguruan tinggi terbaik ini justru jauh lebih terbuka dengan dua pilihan, yakni PTN atau PTS," kata Kahar dalam keterangannya, Sabtu (23/10).
Menurut Kahar, langkah ini dilakukan guna memberikan kesempatan yang seluas luasnya bagi masyarakat, terutama bagi kalangan keluarga tidak mampu. Sehingga, Masyarakat tetap bisa ikut berpartisipasi dan menikmati pendidikan di level perguruan tinggi.
"Namun, bagi yang belum memperoleh kesempatan menerima KIP Kuliah Merdeka tahun ini, dan untuk yang masih duduk di jenjang pendidikan menengah atas, silakan persiapkan diri sebaik-baiknya. Karena tahun depan KIP Kuliah Merdeka akan hadir lagi," tuturnya.
Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan Institut Pertanian Bogor (IPB), Drajat Martianto juga menyampaikan apresiasinya terhadap dibukanya akses luas bagi penerima KIP Kuliah.
Menurutnya, saat ini masih banyak mahasiswa yang kesulitan sosial dan ekonomi namun memiliki kemampuan akademik yang luar biasa untuk melanjutkan studinya.
Ini langkah yang luar biasa, terlebih lagi ada penyempurnaan yang juga dibuat menjadi semakin realistis sehingga tidak ada dikriminasi di kampus nantinya. "Saya percaya bahwa KIP ini bisa memutus rantai kemiskinan," tandasnya