Indragiri Hulu, Gatra.com - Berisi pesan yang seakan menggambarkan situasional di Republik Indonesia saat ini, seni lukis mural asal Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), menjadi yang terbaik se-Provinsi Riau pada ajang festival mural Polda Riau. Hasil karya seniman lokal binaan Polres Inhu itu mengalahkan 27 tim yang ikut bertarung. 

Sebelum dijadikan pemenang, dewan juri terlebih dahulu memilih tiga seni mural terbaik diantaranya: Mural asal Polresta Pekanbaru, mural asal Polres Rohul, hingga akhirnya mural seniman asal Inhu lah yang menjadi juara. 

Kapolda Riau, Irjen Pol Agung Setya Imam Efendi, kepada Gatra.com mengatakan bahwa festival mural 2021 itu sehubungan dengan HUT Humas Polri ke-70. Pada usia itu, lanjut Kapolda, Polri memiliki sebuah misi yakni menjadi polisi yang lebih demokratis, mampu mendengar segala bentuk aspirasi masyarakat, lalu tidak anti kepada segala bentuk kritikan. 

"Kita dituntut untuk menerima segala bentuk masukan. Hal itu terlihat pada seni mural yang dimenangkan dewan juri yang menggambarkan kritikan terhadap polisi dengan isi pesan yang sangat kompleks," ujar Kapolda Riau, Irjen Pol Agung Setya Imam Efendi kepada Gatra.com, Minggu (31/10). 

Nantinya, mural asal Polres Inhu itu akan menjadi buah tangan dari 'Polda Riau' untuk jajaran Forkopimda hingga tokoh masyarakat di Riau. "Agar makna dan tujuan pesan dalam mural tersampaikan, baik itu kritikan dan sebagainya," ujarnya. 

Terpisah, Kapolres Inhu, AKBP Bachtiar Alponso, melalui Paur Humas Polres Inhu, Aipda Misran, mengatakan suka citanya karena telah berhasil menjuarai lomba mural yang diikuti Polresta se-jajaran Polda Riau. 

"Suatu kebanggaan tersendiri bagi kita kalau Inhu menjadi juara pada ajang festival perdana di wilayah Polda Riau ini. Sekaligus menekankan bahwa Polri bukanlah institusi yang alergi kritikan, hal itu terlihat dari seni mural yang digambar seniman asal kampung kita ini," ungkapnya. 

Lebih lanjut Misran menyebut, seniman mural binaan Polres Inhu sendiri merupakan seniman asal putra daerah yakni asal Kecamatan Peranap yang juga alumni STIE Indragiri Rengat dan owner studio Upi art. Kemudian ada juga asisten pelukis Andiran Julianda dan Ipan Fakri. 

"Ini juga membuktikan kalau Inhu sendiri memiliki seniman yang andal dalam menyampaikan sebuah kritikan melalui media lukis jalanan atau mural," ucapnya.